Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menargetkan jumlah Kampung Zakat di Indonesia bisa bertambah menjadi 1.000 selama tahun 2023.

"Kami sudah diskusikan dengan berbagai lembaga pengelola zakat, bila saat ini baru ada 514 Kampung Zakat, kita akan masifkan lagi pada tahun ini menjadi 1.000 Kampung Zakat," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menteri Agama pada Selasa meresmikan Kampung Zakat di Desa Sukamaju, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Kampung Zakat merupakan program Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga pengelola zakat yang lain.

Program Kampung Zakat digulirkan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan umat.

Kementerian Agama mendorong pembentukan Kampung Zakat oleh masyarakat.

"Kalau ini bisa berjalan dengan baik, saya yakin upaya pemerintah dalam melepaskan kemiskinan itu akan didorong oleh keberadaan Kampung Zakat yang diinisiasi dan didirikan oleh masyarakat," kata Menteri Agama.

"Kita berharap Kampung Zakat ini bisa menginspirasi kita semua untuk tidak lupa menunaikan (kewajiban) zakat. Kampung Zakat juga bisa menjadi ikhtiar dalam pengentasan kemiskinan," ia menambahkan.

Menteri Agama mengatakan bahwa angka kemiskinan di Indonesia tercatat 9,57 persen. Sekitar 22 juta dari 260 juta penduduk Indonesia tergolong miskin.

"Ini sebuah angka yang cukup besar. Jadi ikhtiar-ikhtiar dari masyarakat yang mendirikan Kampung Zakat menjadi bagian dari upaya dalam mempercepat pelepasan kemiskinan," demikian Menteri Agama.

Baca juga:
Kemenag deklarasikan Nunukan dan Sebatik sebagai Pulau Sadar Zakat
Kemenag canangkan Kampung Zakat di Papua

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023