"Kami sangat menghargai kesediaan otoritas bandar udara Batam yang mengizinkan pesawat untuk landing karena alasan teknis," kata Chang.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Taiwan Chen Shui-Bian dipastikan Kamis malam ini sedang berada di Batam karena pesawat yang ditumpanginya, China Airlines, mengalami masalah teknis setelah terbang selama sekitar delapan jam dari Libia, Afrika Utara, dengan tujuan utama Taiwan. Sambil menunggu pesawatnya dapat berangkat kembali menuju Taiwan pada Jumat, Presiden Taiwan itu kemungkinan akan mengunjungi Batam Industrial Estate. Kepastian dan rencana Chen Shui-Bian itu diungkapkan oleh Direktur bagian informasi dan ekonomi Taiwan untuk Indonesia, Chang Pong, di Batam. Chang Pong menegaskan kembali bahwa kedatangan Presiden Chen di Batam karena pesawatnya mengalami masalah teknis dan tidak ada satu pejabat Indonesiapun yang bertemu dengan Chen. Indonesia dalam kebijakan politik luar negerinya menganut "Kebijakan Satu Cina", yang artinya tidak mengakui Taiwan sebagai negara. Menurut Chang Pong, ada dua alasan mengapa pesawat yang ditumpangi Presiden Taiwan itu harus mendarat, yaitu karena harus mengisi bahan bakar; dan pilot, ko-pilot serta para kru pesawat perlu beristirahat setelah terbang selama lebih dari delapan jam. "Kami sangat menghargai kesediaan otoritas bandar udara Batam yang mengizinkan pesawat untuk landing karena alasan teknis," kata Chang. Presiden Chen bersama 140 anggota rombongan dan 30 kru pesawat, pada Kamis malam akan menginap di Batam dan akan melanjutkan penerbangan pada Jumat langsung menuju Taiwan. Namun menurut Chang Pong, kemungkinan Presiden Chen ingin mengunjungi kawasan industri Batam jika waktu memungkinkan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006