Ciudad Juarez (ANTARA) - Para migran dari perbatasan utara Meksiko pada Rabu mulai memasuki Amerika Serikat menggunakan aplikasi seluler yang dirancang untuk memfasilitasi proses permohonan suaka.

Namun, beberapa migran segera melaporkan tentang kesulitan dalam menggunakan sistem pada aplikasi tersebut.

Pemerintahan Biden pada bulan ini mengatakan akan memperluas penggunaan aplikasi yang disebut CBP One untuk pengurusan izin pencari suaka dengan memasukkan data pribadi sebagai langkah pra-seleksi untuk janji temu meminta permohonan suaka

“Saya sangat senang, saya tidak sabar untuk bertemu keluarga saya,” kata Alejandra, seorang migran asal Venezuela yang memasuki El Paso, Texas dari perbatasan kota Ciudada Juarez, menuju Florida.

Giovanny Castellanos, seorang migran Venezuela lainnya yang telah menunggu di perbatasan Meksiko selama berbulan-bulan untuk memasuki AS, mengatakan ia telah mendapatkan janji temu dengan cepat.

Castellanos --yang berbicara sambil mengantre untuk memasuki Laredo, Texas, dari Nuevo Laredo, Meksiko-- menyarankan para migran untuk menghindari risiko menyeberang dan menyarankan penggunaan aplikasi tersebut.

Sejak diaktifkan untuk melakukan pra-seleksi pada pekan lalu, aplikasi tersebut mendapatkan banyak permintaan sehingga banyak pemohon yang tidak mendapatkan kesempatan janji temu. Hal itu disampaikan oleh pejabat Meksiko dan puluhan migran yang beberapa diantaranya membagikan tangkapan layar ponsel mereka kepada Reuters.

Baca juga: Protes migran di Meksiko selatan: 'Kami bukan penjahat'

Baca juga: Puluhan ribu migran tidur di bawah jembatan Texas


Untuk mendapatkan janji temu permohonan izin suaka di AS, pertama para migran harus berada di titik masuk perbatasan di Meksiko yang ditentukan aplikasi. Sejumlah migran mengeluhkan pada Reuters bahwa aplikasi itu hanya menyediakan janji temu di lokasi yang jauh dari tempat mereka berada.

Jose Huerta, seorang imigran Venezuela di kota perbatasan Ciudad Juarez, mengatakan kepada Reuters ia dapat menyeberang untuk janji temu dari Tijuana, kota yang berjarak 1.200 kilometer ke barat di seberang San Diego.

“Saya tidak memiliki uang, sekarang saya harus berjalan.” katanya.

Perjalanan antar kota perbatasan bisa membahayakan, dan beberapa kelompok advokasi migran meminta AS untuk menyediakan lebih banyak tempat janji temu bagi pencari suaka untuk mengurangi risiko bahaya.

“Mereka perlu menambah jumlah janji temu per hari, kami yakin inilah masalahnya,” ungkap Enrique Lucero, direktur urusan migrasi di Tijuana.

Perlindungan Bea Cukai dan Perbatasan AS belum membalas permintaan pernyataan dari Reuters terkait aplikasi tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Delapan migran tewas saat berusaha seberangi sungai ke Texas

Baca juga: Sebanyak 46 jasad migran ditemukan dalam truk di Texas

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023