Batam (ANTARA News) - Presiden Taiwan, Chen Shui-Bian, Jumat pagi, mengakhiri kunjungannya di Batam setelah tiba di Batam Kamis sore karena pesawatnya harus mengisi bahan bakar. "Dia hanya ingin melihat beberapa kawasan industri dan melakukan pertemuan dengan pengusaha dari Taiwan di sini," kata pengusaha Ade Nasution, di Batam, Jumat. Chen dan sekitar 140 anggota rombongan serta 30 kru pesawat, tiba di Batam Kamis sore dan menginap di Hotel Panorama Regency. Pada malam hari ia mengadakan jamuan serta pertemuan dengan Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah, beberapa pengusaha lokal dan pengusaha Taiwan di Batam. Sebelum pertemuan dengan Gubernur, Chen berbincang dengan Ade Nasution. "Kami tidak membicarakan soal politik. Kami hanya membahas investasi di Indonesia, karena bidang politik merupakan wewenang Menteri Luar Negeri, " kata Ade. Mengenai reaksi negatif dari Kedubes RRC dan pertanyaan dari Departemen Luar Negeri RI, Nasution balik bertanya "Mengapa kita mesti takut dan menutup-nutupi kunjungan ini?" Tidak zamannya lagi, katanya, Indonesia diintervensi negara lain. Dewasa ini kondisi perekonomian di dalam negeri sangat memprihatinkan, sehingga memerlukan investasi baru, termasuk Taiwan walaupun tidak ada hubungan diplomatik Selain membicarakan kemungkinan berinvestasi baru di Indonesia, Ade kepada Chen mengharapkan ada peningkatan jumlah tenaga kerja Indonesia dikirim ke Taiwan yang sekarang 75 ribu menjadi 85.000 atau 90 ribu. Chen, Jumat pukul 10.15 WIB, bertolak kembali ke Taiwan dengan pesawat Boeing 747 China Airlines dengan diantar para warga Taiwan di Bandara Hang Nadim. Dalam perjalanan ke bandara, dari Hotel Panorama ia sempat meninjau keliling Kawasan Industri Batamindo tanpa turun dari mobil. Sebelum meninggalkan hotel. Presiden Chen sempat berfoto bersama dengan rombongan di depan lobi. Di hotel, Direktur Bagian Informasi Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan-Indonesia, Chang Pong, menolak memberi keterangan pers. "Saya tidak bisa memberi keterangan apa pun," katanya kepada beberapa media nasional, setelah berbicara di depan kamera TV Taiwan yang bersama puluhan wartawan Taiwan menyertai lawatan Presiden Chen ke beberapa negara Amerika Latin, Libya yang diakhiri di Batam. (*)

Copyright © ANTARA 2006