"Perlu juga kerja sama dengan pihak Polisi Lalu Lintas (Lantas) setempat untuk memeriksa semua saksi yang melihat kejadian ini," katanya dihubungi di Jakarta, Kamis.
Anggota Komisi I itu pun ikut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas kejadian tersebut.
"Ini adalah sebuah kejadian yang mengerikan. Sebuah tragedi yang menewaskan satu warga negara Indonesia," ujarnya.
Dia pun meminta pengusutan tragedi dilakukan dengan seksama dan transparan. Menurutnya, Puspom dan Kodam Siliwangi perlu melakukan pemeriksaan mendalam untuk mengetahui penyebab utama tragedi ini.
Lebih jauh, Dave menilai perlu adanya perbaikan dan reformasi dalam penggunaan kendaraan berat serta rantis ketika melewati perkampungan masyarakat. Hal ini perlu agar tragedi serupa tak akan terulang lagi.
Baca juga: Prabowo: Kemhan pesan 500 kendaraan taktis Pindad
"Tapi harus dicari dahulu titik permasalahannya dimana, seperti apa dan apa kendala nya. Sehingga bisa melihat apa yang diperbaiki ke depannya dan kejadian yang sama tak terjadi," pesannya.
Sebelumnya diketahui, seorang pengendara motor perempuan bernama Siti Masitoh diketahui meninggal dunia usai terlindas kendaraan rantis komodo milik Kostrad di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/1).
Siti yang membonceng anaknya diketahui meninggal saat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sementara anaknya yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut mengalami luka-luka.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.40 WIB, kemarin. Kendaraan Rantis Komodo jenis REV Kesatuan Yonarmed 9/1/1 Kostrad yang dikemudikan oleh Pratu AA melindas pengendara motor.
Rantis komodo jenis REV itu merupakan salah satu dari konvoi enam kendaraan Mayonarmed 9/1/1 Kostrad yang akan melaksanakan Uji Radio Komunikasi Aplikasi Find Art di perkebunan teh Ciater, Subang.
Saat melintas di Jalan Raya Veteran, rantis komodo menyenggol motor yang dikendarai oleh Siti yang membonceng anaknya RFA (4). Ia pun terjatuh dan terlindas ban belakang rantis tersebut.
Kasus kecelakaan ini sudah ditangani Subdenpom III/3-4 Purwakarta dan Polres Purwakarta untuk dilakukan proses penyelidikan.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
