Ini lantaran sampai 31 Desember 2022 terhadap segmen yang diberikan perpanjangan waktu sudah mengalami perbaikan atau penurunan restrukturisasi
Jakarta (ANTARA) -
Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menilai perpanjangan restrukturisasi kredit COVID-19 sesuai segmen atau industri tertentu sampai dengan Maret 2024 sudah tepat dalam penerapannya.
 
"Ini lantaran sampai 31 Desember 2022 terhadap segmen yang diberikan perpanjangan waktu sudah mengalami perbaikan atau penurunan restrukturisasi, namun memang belum signifikan," ujar Fidri dalam acara "LPPI Virtual Seminar #89" di Jakarta, Kamis.

Untuk Bank DKI, kondisi tersebut terlihat pada restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 segmen konsumtif dimana untuk baki debetnya baru menurun dari Rp417,95 miliar pada September 2022 menjadi Rp413,89 miliar pada Desember 2022. Jumlah debitur yang memanfaatkan restrukturisasi pun hanya turun dari 2.474 debitur menjadi 2.424 debitur.

Baca juga: Pemprov dan BUMD DKI salurkan bantuan senilai Rp300 juta ke Cianjur
 
Begitu pula untuk segmen UMKM dengan penurunan baki debet yang baru dari Rp339,7 miliar menjadi Rp319,73 miliar dan dari 1.768 debitur menjadi 1.701 debitur.
 
Secara keseluruhan, ia mengungkapkan posisi baki debet restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 di Bank DKI per Desember 2022 adalah sebesar Rp3,43 triliun atau menurun dari Rp3,45 triliun pada September 2022. Angka tersebut merupakan 7,09 persen dari total portofolio penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp48,37 triliun.
 
Restrukturisasi COVID-19 diberikan kepada segmen komersil sebesar Rp2,69 triliun atau 11 persen dari total portofolio senilai Rp24,71 triliun, segmen UMKM sebesar Rp413,89 miliar atau 12,6 persen dari total portofolio senilai Rp3,86 triliun, dan segmen konsumtif sebesar Rp319,73 miliar atau 1,6 persen dari total portofolio sebanyak Rp19,81 triliun.
 
Dari sisi jumlah debitur, restrukturisasi kreditur terdampak COVID-19 pada posisi Desember 2022 diberikan kepada 4.138 debitur atau 2,9 persen dari total 138.898 debitur.
 
Fidri menyebutkan debitur yang memanfaatkan restrukturisasi tersebut berasal dari segmen komersil sebanyak 13 debitur atau 1,34 persen dari total debitur 969, segmen UMKM sebanyak 2.424 debitur atau 12,58 persen dari total 19.263 debitur, dan segmen konsumtif 1.701 debitur atau 1,43 persen dari total 118.666 debitur.

Baca juga: Bank DKI pimpin sindikasi kredit Rp1,5 triliun
Baca juga: LPS: Bank umum di DKI Jakarta sumbang 52,13 persen DPK nasional

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023