Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Perusahaan real estate dan layanan kesehatan terkemuka PT Lippo Karawaci Tbk menerapkan strategi berpedoman lingkungan, sosial, dan tata kelola atau enviromental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis termasuk tata kelola air Kemang Village.

"Terlebih dalam pembangunan perkotaan yang menerapkan konsep ramah lingkungan dan keberlanjutan. Salah satu implementasi konsep ini yaitu pengelolaan air di kawasan Kemang Village Jakarta Selatan," kata Group CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady sebagaimana keterangan yang diperoleh di Bekasi, Senin.

Dia mengatakan penggunaan konsep pengelolaan air di lahan kawasan Kemang Village Jakarta Selatan seluas 15,5 hektare tersebut mampu memenuhi 99 persen kebutuhan air secara mandiri.

Sistem pengelolaan air dilakukan dengan membuat kolam retensi berkapasitas 100.000 meter kubik pada bagian bawah Kemang Village yang berfungsi untuk mengumpulkan air hujan serta air limpasan dari area sekitar Kemang.

"Kolam retensi ini memiliki peran penting untuk mencegah banjir dan juga berfungsi sebagai sumber air dalam pengembangan yang terintegrasi," katanya.

Instalasi pengolahan air di Kemang Village memproses dan memproduksi air minum, sedangkan instalasi pengolahan air limbah mengelola air limpasan untuk memproduksi air yang tidak dapat diminum untuk digunakan kembali.

John mengatakan salah satu wujud nyata penerapan prinsip ESG yang signifikan adalah pengelolaan air di wilayah yang dibangun oleh perusahaan seperti di Kemang Village.

"Kemang Village adalah contoh utama bagaimana sirkulasi air dapat dicapai melalui daur ulang dan pengelolaan air yang bertanggung jawab," katanya.

Dirinya menyebutkan saat ini 99 persen kebutuhan air di Kemang Village didapatkan dari sumber air alternatif dengan rincian 63 persen berasal dari pengumpulan air hujan dan air limpasan dari kolam retensi sedangkan 36 persen dari hasil pengolahan air limbah.

"Jadi, hanya satu persen pasokan air yang berasal dari sumber air kota. Kawasan Kemang Village telah secara signifikan meningkatkan efisiensi daur ulang air limbah dalam tiga tahun terakhir," ucapnya.

Pada tahun 2021, Kemang Village telah mengolah 99 persen air limbah dan hanya satu persen air limbah yang dibuang atau naik dari total 68 persen pengelolaan air limbah serupa di tahun 2019.

John juga menyebutkan dari sudut pandang operasional, pengelolaan energi dan sumber daya air secara efisien memungkinkan perusahaan membukukan penghematan biaya yang signifikan di tahun 2021.

Penghematan biaya itu terutama melalui berbagai inisiatif dalam meningkatkan aset seperti meningkatkan sistem bangunan lama dan kemampuan daur ulang air hujan serta air limbah.

"Kami dapat lebih baik lagi dalam meningkatkan efisiensi sumber daya kami, dan melibatkan pelanggan serta mitra usaha kami untuk berpartisipasi dalam upaya tersebut," kata dia.(KR-PRA).

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023