Laporan terakhir kami terima, banjir mulai surut. Warga yang sempat mengungsi sudah pulang ke rumah
Banda Aceh (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman mengatakan banjir di daerah itu mulai surut dan warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Tim Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terus memantau perkembangan banjir. Laporan terakhir kami terima, banjir mulai surut. Warga yang sempat mengungsi sudah pulang ke rumah," kata Meurah Budiman di Banda Aceh, Selasa.

Meurah Budiman yang juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Aceh itu mengatakan banjir di Kabupaten Aceh Tamiang awalnya terjadi di wilayah hulu. Setelah lima jam kemudian, banjir bergeser ke wilayah hilir.

"Kini, banjir di wilayah hulu sudah surut dan sekarang bergerak ke wilayah hilir. Banjir di wilayah hilir juga mulai surut," kata Meurah Budiman.

Menyangkut penanganan banjir, Meurah Budiman mengatakan pemerintah daerah sudah menyalurkan bantuan masa panik serta mendirikan pos bantuan dan kesehatan.

"Pemerintah daerah juga mengerahkan alat berat untuk perbaikan tanggul sungai yang jebol dan membersihkan material longsor," kata Meurah Budiman.

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang menyatakan bencana banjir dipicu luapan sungai dan hujan deras berdampak di delapan kecamatan dan memaksa ribuan warga mengungsi.

Baca juga: Ratusan keluarga di Aceh terdampak banjir akibat hujan lebat

Baca juga: Mensos serahkan Rp1,9 miliar untuk pengungsi banjir Aceh Tamiang


Delapan kecamatan yang terendam banjir yakni Bandar Pusaka, Kejuruan Muda, Sekerak dan Kejuruan Muda di bagian hulu. Kemudian, Karang Baru dan Kota Kuala Simpang (tengah). Selanjutnya Rantau, Bendahara dan Seruway di bagian hilir.

“Kini, banjir sudah mengarah ke wilayah hilir. Terparah masih di Kecamatan Bendahara karena terdapat tanggul sungai jebol belum diperbaiki,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery.

Sementara itu desa terendam banjir per kecamatan terbanyak di Kecamatan Bandar Pusaka, 15 desa, disusul Bendahara 12 desa, Karang Baru 12 desa, Sekerak enam desa

Serta Kecamatan Rantau enam desa, Kejuruan Muda empat desa dan Seruway tiga desa. Ketinggian air yang merendam permukiman rata-rata mencapai 30 hingga 120 centimeter.

“Sedangkan jumlah warga mengungsi mencapai 3.112 jiwa dari 914 keluarga. Mereka mengungsi tersebar di 28 titik pengungsian di delapan kecamatan terdampak banjir,” kata Iman Suhery.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tamiang Zulfiqar mengatakan bantuan sosial untuk korban banjir sudah disalurkan ke delapan kecamatan terdampak banjir.

“Kami masih punya persediaan logistik dari sumbangan pihak ketiga pada saat bencana banjir November 2022. Bantuan yang disalurkan diambil dari gudang Dinas Sosial pihak kecamatan masing-masing sesuai kebutuhan dan kondisi masyarakatnya,” kata Zulfiqar.

Baca juga: Mensos ajak Pemda bahas penanganan banjir Aceh Tamiang

Baca juga: BNPB beri DSP dukung penanganan banjir Aceh Tamiang

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023