Pantai Inagbe, Nigeria (ANTARA News) - Ledakan pipa minyak menewaskan sekitar 200 orang di daerah pinggiran kota terbesar Nigeria, Lagos, Jumat, kata sejumlah pejabat. Mayat-mayat yang hangus terbakar terlihat di lokasi kejadian di daerah pantai berpasir, tempat penduduk lokal mencuri minyak dengan menadahnya dari pipa tersebut. Palang Merah menyatakan, pipa saluran itu meledak ketika pencuri sedang membor pipa tersebut, membuat terbakar sekitar 500 wadah penuh minyak di daerah berdekatan. Pencurian minyak mentah dari pipa saluran merupakan hal yang biasa terjadi di Nigeria. "Anda bisa melihat mayat-mayat itu. Beberapa hangus terbakar menjadi abu. Beberapa tinggal sisa-sisanya... Kami memperkirakan 150 hingga 200 orang tewas," kata Komisaris Polisi Negara Bagian Lagos Emmanuel Adebayo di lokasi kejadian, seperti dikutip Reuters. Sekitar 50 mayat hangus yang tidak bisa dikenali berhimpitan di dekat pipa saluran tersebut, yang digali dari pantai berpasir itu dan menunjukkan tanda-tanda pemboran di beberapa tempat. Pipa saluran itu, milik perusahaan pemerintah Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC), berada di bawah permukaan Pantai Inagbe, daerah berpasir kuning di salah satu pulau yang berada di kawasan laguna Lagos. Pihak berwenang telah mulai mengangkut mayat-mayat itu ke sebuah tempat pemakaman tidak jauh dari pantai tersebut. Sekitar 12 polisi dan sejumlah pejabat Palang Merah berada di lokasi kejadian. Sebagian besar mayat itu berada di dekat pipa saluran itu namun beberapa lagi mengapung di air. Pantai Inagbe bukan merupakan daerah berpenduduk namun orang tampaknya datang ke sana untuk menadah minyak dari pipa saluran tersebut. Pantai itu terletak tidak jauh dari desa Ilado, dimana sekitar 50 orang tewas dalam kebakaran serupa tahun lalu. Lagos, kota pelabuhan tak terpelihara yang menjadi tempat tinggal sekitar 13 juta orang, dilanda ledakan-ledakan yang menghancurkan sebelumnya. Ledakan di sebuah gudang amunisi pada 2002 menewaskan lebih dari 1.000 orang. Di Jesse di Negara Bagian Delta, Nigeria selatan, kebakaran pipa saluran yang juga disebabkan oleh penjarahan minyak menewaskan sekitar 1.000 orang pada 2000.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006