Ilustrasi - Manajer Napoli Luciano Spalletti sukses mengemas 276 kemenangan di Serie A (@en_sscnapoli)


Strategi transfer brilian

Strategi transfer menjadi faktor penting dalam keberhasilan Napoli menjadi juara musim dingin Liga Italia 2022/2023. Sebelum musim ini, siapa yang pernah mendengar sepak terjang Khvicha Kvaratskhelia dan Kim Min Jae? Atau siapa yang pernah terbersit bahwa Giovanni Simeone dan Frank Anguissa akan dapat membela tim yang berada di puncak klasemen? Mungkin ada, tapi minoritas.

Urusan perekrutan pemain ini bahkan bukan baru dimulai pada bursa transfer 2022/2023. Kedatangan Juan Jesus pada Agustus 2021 dapat dijadikan sebagai contoh betapa manajemen Napoli jeli melihat pemain bagus tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Saat Spalletti berusaha mendekati pemain Brazil itu, Juan sedang berstatus bebas transfer dan sudah absen bermain selama beberapa bulan.

Demikian juga kedatangan Kvaratskhelia. Pemain Georgia itu mungkin dapat disebut perekrutan terbaik di Liga Italia sejak kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus beberapa tahun silam. Ketenangan dan kemampuan Kvaratskhelia mengatasi tekanan telah membuatnya memberi dampak instan bagi Partenopei di Italia.

Kvaratskhelia tercatat telah menyumbangkan tujuh gol dan tujuh assist dalam 14 penampilannya di Liga Italia musim ini. Ia hanya kalah tajam dari Victor Osimhen yang telah mengukir 13 gol. Dengan popularitasnya yang semakin melambung belakangan ini, tidak heran pemain 21 tahun ini kerap dijuluki Kvara-Dona, sebagai padanan terhadap legenda Napoli dan Argentina yang menjadi nama stadion mereka, Diego Maradona.

Baca juga: Kvaratskhelia bahagia cetak gol dalam Liga Champions

Di lini belakang, publik Naples ternyata tidak perlu terlalu lama menangisi kepergian Koulibaly. Kehadiran Kim Min Jae terbukti mampu menjadi batu karang di kotak penalti Napoli. Dengan dibekali fisik mumpuni yakni tinggi 190 centimeter dan berat 88 kilogram, pemain Korea Selatan itu tidak ragu untuk berduel dengan siapapun, dan kerap kali memenangi duel-duel tersebut.

Selain kehadiran pemain-pemain baru, keberadaan pemain lama seperti Osimhen, yang baru didatangkan Napoli pada 2020, juga terbukti merupakan faktor penting kinerja tim. Osimhen dengan cepat membuat para penggemar Napoli tidak terlalu menyesali kegagalan klub mendatangkan Paulo Dybala pada musim panas, dengan kecepatan, kekuatan, dan ketangguhannya di udara, Osimhen telah menjelma menjadi mesin gol yang berbahaya dengan koleksi 13 gol dari 15 pertandingan Liga Italia yang telah dimainkannya.

Dengan catatan gol yang impresif itu, Osimhen merupakan pencetak gol terbanyak Liga Italia sampai pekan ke-19, dan jika mampu mempertahankan ketajamannya di depan gawang, bukan mustahil Osimhen akan menjadi Cappocannonieri (pencetak gol terbanyak) liga saat musim berakhir.

Baca juga: Victor Oshimen cetak dwigol, Napoli permalukan Juventus 5-1
Baca juga: Napoli menangi derby Campania untuk kuatkan cengkeraman di puncak


Selanjutnya: Dominan di penguasaan bola

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023