katanya itu air dicampur cabai tapi kita belum pastikan
Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Selatan menduga seorang siswa SMPN 265 tersiram air cabai pada Selasa (24/1) pukul 17.30 WIB di Jalan Asem Baris Raya, Kebon Baru, Tebet, depan toko beras Sin Global Jaya.

"Informasi dari orang tua, katanya itu air dicampur cabai tapi kita belum pastikan," kata Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania saat gelar konferensi pers, di Jakarta, Rabu.

Chitya menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan lantaran cairan tersebut sudah hilang saat anggota polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Pihaknya sedang menyelidiki pelaku penyiram dugaan air keras tersebut mulai dari pakaian hingga nomor pelat kendaraan lantaran durasi video yang viral tersebut terbilang cepat.

Chitya menyebutkan saat ini kondisi korban bernama Fathir masih menjalani pemulihan di rumahnya agar bisa kembali sehat.

Baca juga: Polisi buru pelaku penyiraman air keras kepada wanita di Pancoran

"Kalau luka tidak ada, cuma agak merah aja, itu pun sekarang Alhamdulilah sudah tidak apa-apa," katanya. 

Harapan Chitya, kejadian ini tidak terulang lagi dan untuk itu pihaknya terus berpatroli agar anak-anak di wilayahnya bisa bersekolah dengan aman.

Sebelumnya, Kapolsek Tebet Chitya Intania memerintahkan unit Reskrim mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengecek keadaan korban di rumahnya pada Selasa (24/1) malam.

"Kami menyarankan orang tua korban untuk membuat laporan ke Polsek Tebet guna penyelidikan lebih lanjut," ujar Chitya.

Berdasarkan keterangan dari akun Instagram @kabar_tebet, beredar video tiga orang berboncengan motor menyiramkan cairan kepada dua orang siswa laki-laki SMPN 265 yang sedang berjalan kaki pulang sekolah di kawasan Kebon Baru pada Selasa (24/1) sore.

Baca juga: Polisi selidiki cairan kimia NHCL2 untuk lukai pengguna jalan

Guru sekolah SMPN 265 mengonfirmasi penyiraman tersebut mengakibatkan mata siswa Fathir kelas 7A warga Bukit Duri Tanjakan menjadi merah.

Hingga kini belum diketahui air apa yang disiramkan kepada salah satu siswa tersebut.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023