Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut industri karet dan turunannya mempercepat serapan produk dalam negeri.

Hal itu disampaikan saat ia meresmikan pabrik Lead Rubber Bearing (LRB) PT Magdatama Multi Industri (MIM).

“Hampir seluruh bahan baku dari pabrik ini berasal dari dalam negeri, baik baja maupun karetnya. Hasil produknya juga memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) sehingga sangat sesuai dengan Presiden Jokowi terkait penggunaan produk dalam negeri untuk pembangunan,” katanya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Senin.

Pada 2021, industri karet menyumbang hingga Rp69,07 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pertumbuhan subsektor karet, barang dari karet, dan plastik mencapai 1,08 persen secara tahunan.

Adapun pabrik LRB PT MIM telah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 78,75 persen yang memenuhi ketentuan pemerintah dan sangat bermanfaat bagi Indonesia yang rawan mengalami gempa bumi.

“Di tengah Indonesia yang rawan gempa, penggunaan bearing ini menjadi penting, dan saya bicara dengan Menteri PUPR bahwa ini harus dipersiapkan tak hanya untuk jembatan dan jalan tol, tetapi juga untuk bangunan,” katanya

Beberapa negara pun mewajibkan infrastrukturnya menggunakan LRB yang dapat menahan kerusakan sebagai dampak gempa hingga 8 skala richter.

“Jika ini diwajibkan juga untuk di Jakarta atau beberapa di Pulau Jawa lainnya, akan membuat gedung lentur terhadap bencana,” jelas Airlangga.

Sebagai informasi, PT MMI sudah memiliki pengalaman produksi hingga 30 tahun dengan berkontribusi pada berbagai proyek strategis infrastruktur di Indonesia.

Hingga saat ini produk bantalan jembatan atau bearing yang tahan terhadap gempa milik LRB Magdatama telah dipasang pada beberapa proyek infrastruktur strategis di Indonesia, antara lain pada Jembatan Kretek di Yogyakarta.

Baca juga: Kemenperin harap minat investasi di industri karet & plastik tumbuh

Baca juga: Kenaikan harga BBM dan peluang revitalisasi kebun karet rakyat


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023