akan mengundang Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk membahas pengurangan kemacetan di Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta BUMD DKI, TransJakarta menambah lagi armada agar dapat menyerap lebih banyak penumpang untuk menekan kemacetan di Ibu Kota.

“Nanti saya undang jajaran direksi TransJakarta untuk menambah (armada),” kata Heru ketika meninjau pelayanan kesehatan anak di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa.

Namun, ia tidak menyebutkan angka ideal opsi penambahan armada bus tersebut.

Selain TransJakarta, ia juga akan mengundang Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk membahas pengurangan kemacetan di Jakarta.

Di sisi lain, ia juga mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan Jakarta.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI pada Rabu (25/1), TransJakarta saat ini memiliki armada mencapai 4.700 unit dengan kapasitas penumpang mencapai 1,2 juta per hari.

TransJakarta ditargetkan menambah armada hingga 6.960 unit pada 2024 sehingga  kapasitas penumpang bisa bertambah menjadi 1,5 juta orang per hari.

Kemudian, moda transportasi lain seperti MRT Jakarta memiliki kapasitas 173 ribu orang per hari dan pada 2024 ditargetkan penumpang meningkat menjadi 260 ribu yang nanti didukung penyelesaian proyek kelanjutan fase 2A.

Selain itu, LRT Jakarta memiliki kapasitas 18 ribu penumpang per hari dan ditargetkan meningkat pada 2024 mencapai 145 ribu penumpang per hari.

Rencananya, Pemerintah Pusat juga akan membuka operasional LRT Jabodetabek pada Juli 2023 dengan target kapasitas diperkirakan mencapai 730 ribu penumpang per hari.

LRT Jabodetabek itu melintasi rute Bekasi Timur-Dukuh Atas dan Cibubur-Dukuh Atas.

Dinas Perhubungan DKI mencatat jumlah penumpang dengan angkutan umum berbasis rel dan atau dalam trayek per hari mencapai total sekitar 2,6 juta orang, menggunakan MRT, LRT, KRL, TransJakarta, dan bus reguler.

Sebelumnya, kemacetan terjadi di kawasan Mampang Prapatan hingga Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (30/1).

Namun, tersendatnya arus lalu lintas ketika itu disebabkan adanya aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Belanda di Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Telkom dan TransJakarta kerja sama rancang aplikasi mudahkan pelanggan
Baca juga: MRT nilai tarif integrasi antarmoda belum banyak dimanfaatkan masyarakat
Baca juga: DPRD dorong TransJakarta rambah bisnis selain penjualan tiket


Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023