Isunya jangan ngikuti mereka. Jangan menjadi 'follower', tapi harus menjadi trensetternya.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada kader-kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk mencari diferensiasi yang membedakan dari partai lain.

Dalam sambutannya pada puncak perayaan HUT ke-8 PSI, di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Selasa, Presiden Jokowi menyatakan PSI harus memiliki diferensiasi kalau dibandingkan dengan partai-partai yang lain.

"Jangan mengikuti mereka. Isunya jangan ngikuti mereka. Jangan menjadi 'follower', tapi harus menjadi trensetternya," kata Presiden Jokowi pula.

Menurut Presiden, PSI harus memanfaatkan peluang masyarakat muda yang akan menjadi pemilih dalam Pemilu 2024. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, hampir 60 persen dari total penduduk Indonesia berusia 17-39 tahun.

Artinya, kesempatan untuk mengambil suara dari anak muda sangat besar. Oleh karenanya, Presiden berpesan peluang itu harus disasar oleh PSI.

"Dan pasar segmen sebesar itu, itulah yang memang harus disasar dan didapatkan oleh PSI. Dan menurut saya, sangat cocok sekali dengan PSI," kata Presiden lagi.

Presiden pun memberikan strategi kepada Ketua Umum PSI Giring Ganesha untuk menyasar pemilih usia muda dengan mengangkat isu-isu yang disukai mereka.

Kepala Negara juga bercerita pengalamannya saat mendulang suara anak muda saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2012 silam.

"Saat itu, saya ingat menyiapkan dengan Pak Ahok itu baju kotak-kotak. Enggak ada yang berani membuat tren seperti itu. Itu ada risikonya. Risikonya bisa kalah kalau keliru, tapi ternyata disambut oleh masyarakat, utamanya masyarakat muda," kata Jokowi pula.
Baca juga: Jokowi hadiri puncak perayaan HUT ke-8 PSI
Baca juga: PSI apresiasi pengakuan pemerintah soal pelanggaran HAM berat

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023