Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk pertama kalinya mengikuti latihan bersama Komando Asia Pasifik (USB Pacom) dengan Thailand, di Konayo, Thailand, 15-26 Mei 2006. Pembukaan Latihan Gabungan Bersama itu dihadiri pula oleh Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto yang didampingi Asisten Operasi (Asop) Kasum TNI Mayjen TNI Bambang Darmono, dan Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI. Saat dihubungi menjelang bertolak ke Thailand, Senin, Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto mengatakan, hal itu merupakan keterlibatan TNI untuk pertama kali selama Cobra Gold berlangsung sejak 25 tahun ini. "Selama ini, TNI hanya bertindak selaku peninjau atau 'observer'," katanya. Ia menambahkan, untuk keterlibatannya yang pertama TNI mengirimkan 25 perwiranya, dan keterlibatan TNI dalam latihan bersama itu dapat mempererat kerjasama militer di antara TNI dengan angkatan bersenjata negara lain, sekaligus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit. Cobra Gold 06 diikuti 9.000 hingga 10.000 peserta yang berasal Amerika Serikat (AS), Thailand, Jepang, Singapura dan Indonesia. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh sejumlah negara yang aktif dalam Multinational Planning Augmentation Team (MPAT), seperti Australia, Bangladesh, Brunei, Kanada, Fiji, Prancis, Jerman, India, Italia, Korea Selatan, Malaysia dan Mongolia. Dalam kegiatan Cobra Gold, keterlibatan TNI terbatas pada kegiatan Peace Keeping Operations bersama Singapura, Jepang, Thailand dan Singapura. Latihan bersama yang melibatkan tiga matra angkatan bersenjata, yakni angkatan darat, laut dan udara itu meliputi gladi pos komando (posko) dan gladi lapangan yang dirancang untuk dapat melaksanakan skenario Operasi Militer Selain Perang (Military Operations Other Than War/MOOTW) sesuai yang dimanatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain melibatkan unsur militer dari berbagai negara, Cobra Gold juga melibatkan organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang masih terkait dengan PBB. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006