Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya di Polda Metro Jaya untuk mengusut tuntas kasus pelemparan bus yang ditumpangi pemain Persis Surakarta usai bertanding dengan Persita Tangerang.

"Kami sudah perintahkan ke kapolda Metro untuk usut tuntas," kata Sigit usai penutupan kursus manajemen pengamanan stadion di Aula Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Sigit menyebut sudah ada tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelemparan itu. Pengusutan kasus itu terus dilakukan guna mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

"Saya minta untuk terus dituntaskan karena kami tidak ingin ke depan masih ada lagi terjadi aksi-aksi seperti itu," tambahnya.

Dia pun mengimbau semua pihak, termasuk para koordinator suporter dan klub sepak bola, untuk sama-sama menjaga iklim kondusif dalam penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.

"Kalau kita ingin maju, ini perlu kesadaran kita bersama. Mari kita jaga bersama-sama dan tentunya perlu transformasi semua pihak," katanya.

Baca juga: Gibran minta polisi usut kasus pelemparan bus Persis

Terkait pengamanan pemain sepak bola dan suporter, Sigit mengatakan Polri tidak hanya fokus pada pengamanan stadion, tetapi juga melakukan pengawalan dan pengamanan pemain dari tempat pemberangkatan hingga ke tempat pertandingan serta kembali lagi ke tempat asal.

Menurut mantan kabareskrim Polri itu, pengamanan para pemain dan penonton menjadi tantangan yang akan terus dievaluasi agar berjalan dengan baik.

Tentunya, lanjut Sigit, untuk memastikan pengamanan tersebut, dia mengimbau kepada para manajer, pimpinan klub sepak bola, serta pimpinan suporter untuk memberikan edukasi kepada para pendukung agar menjaga keamanan dan keselamatan dalam pertandingan sepak bola.

"Dengan begitu, kita semua bisa mempersiapkan diri dengan baik. Jadi, hal-hal yang lama harus ditinggalkan. Tentunya hal-hal yang seperti itu, (pelemparan) apalagi yang bersifat anarkis, merusak, dan sebagainya. Kami, Polri, akan mengambil tindakan tegas," tegasnya.

Peristiwa penyerangan dan perusakan kepada bus berisi pemain Persis Surakarta itu terjadi pada Sabtu (28/1).

Polisi menyebut penyerangan tersebut telah direncanakan sebelumnya, dengan alasan sebagai aksi balas dendam dari Persita Tangerang terhadap Persis Surakarta terkait insiden tidak menyenangkan yang terjadi di Surakarta saat Piala Presiden 2022 lalu.

Baca juga: Persita minta maaf atas insiden perusakan bus tim Persis Solo
Baca juga: Persis lawan Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo tanpa penonton


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023