Kita akan membangun industri petrokimia terbesar di sana. Kita tidak akan lagi mengimpor petrokimia pada 2027
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia tidak akan mengimpor produk petrokimia pada 2027 dengan mulai dibangun kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.

"Tanggal 27 bulan ini Presiden akan ke Kalimantan (Kalimantan Utara) untuk melihat groundbreaking 1.400 MW hydropower. Kita akan membangun industri petrokimia terbesar di sana. Kita tidak akan lagi mengimpor petrokimia pada 2027," kata Luhut dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Luhut mengatakan kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara, akan menjadi kawasan industri terintegrasi terbesar di dunia, termasuk pembangunan smelter bauksit dan industri petrokimia.

"Kita hampir punya semuanya di sana (Kaltara), karena kita butuh sekitar 1,4 juta ton minyak per hari untuk bisa mencapai target 2027-2030," imbuhnya.

Baca juga: Luhut: kendaraan listrik kurangi konsumsi BBM 70 miliar liter/tahun

Baca juga: Menteri ESDM temui Menko Luhut bahas insentif motor listrik


Adapun total potensi investasi di kawasan tersebut mencapai 132 miliar dolar AS, dengan potensi 10 ribu MW listrik dari tenaga air (hydropower), 10 ribu MW listrik dari panel surya dan 2,9 TCF gas.

Di sisi lain, kawasan industri Kaltara juga akan menjadi lokasi pembangunan smelter bauksit yang akan masif didorong pada 2023-2024 menyusul kebijakan larangan ekspor yang akan diterapkan pada Juni 2023.

Hilirisasi bauksit diharapkan dapat mendorong peningkatan produk aluminium guna mendukung hilirisasi industri di dalam negeri. Hilirisasi mineral di Indonesia dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik.

Baca juga: Luhut sebut aturan soal insentif kendaraan listrik terbit Februari

Baca juga: Safari ke tiga negara Afrika, Luhut bahas kerja sama bidang strategis

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023