Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengevaluasi sistem alat sterilisasi udara di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari karena diduga memicu dua kali kebakaran.
 
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan kebakaran alat sterilisasi udara yang terjadi pada Rabu pagi itu hampir serupa dengan kebakaran yang terjadi pada April 2022 silam.
 
"Kelihatannya mungkin overheat juga ya, mungkin, ya, tapi tentunya ini jadi bahan evaluasi rumah sakit juga gitu," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
 
Dari kejadian itu, Yana memastikan seluruh pasien sudah dievakuasi dan kondisi api di titik kebakaran pun sudah padam. Selain itu, Yana juga memastikan tidak ada korban jiwa akibat musibah tersebut.

Baca juga: ICU RS Bandung Kiwari kebakaran pasien dievakuasi
 
Baca juga: BPBD: Bangunan RS Untan Pontianak yang terbakar mulai miring
 
“Alhamdulillah, sudah tertangani. Seluruh pasien sudah dievakuasi, dan tidak ada korban jiwa," kata Yana.
 
Sementara itu, Direktur RSUD Bandung Kiwari Yorisa Sativa memastikan layanan di RSUD Bandung Kiwari masih tetap bisa berjalan. Adapun menurutnya Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang sebelumnya dihentikan sementara saat kebakaran, kini sudah bisa kembali menerima pasien.
 
Meski begitu, ia menyampaikan ada sejumlah pasien yang dievakuasi ke rumah sakit terdekat imbas dari kebakaran di Ruang Steril Udara/Air Handling Unit (AHU) yang berlokasi di lantai empat gedung tersebut.
 
Adapun pasien yang dirujuk, menurutnya, rata-rata merupakan pasien yang membutuhkan bantuan pernafasan. Selain itu, ada juga sekitar 20 bayi yang perlu dievakuasi ke RS lain.
 
"Lantai empat dikosongkan sementara, sekarang ada beberapa pasien di IGD bisa dinaikkan ke atas kembali atau dirujuk," kata Yorisa.*

Baca juga: Petugas damkar Pontianak alami sesak napas, dilarikan ke rumah sakit

Baca juga: RSJD Surakarta terbakar

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023