“Erick Thohir adalah eksekutor lanjutan dari berbagai program kepemimpinan presiden Joko Widodo,” ucap Faisal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Seperti halnya di Kementerian BUMN, Erick Thohir berhasil mewujudkan visi Presiden Jokowi agar lembaga tersebut menjadi lebih bersih dan tidak berjarak dengan masyarakat. Di bawah kepemimpinan Eks Presiden Inter Milan tersebut, Faisal menilai Kementerian BUMN menjadi lebih bersih.
Berkat Erick Thohir, tuturnya melanjutkan, kasus korupsi yang sudah lama mengendap seperti Jiwasraya dan Asabri bisa terselesaikan. Di samping itu, Erick Thohir juga mengungkap kasus korupsi di Garuda Indonesia dan Waskita Beton.
“Tokoh pemimpin yang dikenal berprestasi ini juga berhasil meningkatkan laba Kementerian BUMN secara konsisten setiap tahun. Pada tahun 2020 laba hanya tercatat sebesar Rp13 triliun kemudian meningkat hingga mencapai Rp124,7 triliun pada 2021,” tuturnya.
Sedangkan, pada tahun 2022 diproyeksikan laba menyentuh Rp200 triliun, di mana pada triwulan III 2022 laba telah tercatat sebesar Rp155 triliun. Tak hanya itu, kontribusi kepada negara dari Kementerian BUMN juga meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Kontribusi kepada negara dari Kementerian BUMN tercatat meningkat sebesar Rp68 triliun. Hal ini membuktikan Erick Thohir sukses untuk menerjemahkan visi Presiden Jokowi untuk Kementerian BUMN, ucap Faisal.
“Erick Thohir adalah menteri andalannya Presiden Jokowi yang sukses menata dan membuat BUMN mengalami kemajuan sesuai keinginan Presiden Jokowi. Tentu banyak pengamat politik yang memprediksi Erick Thohir bersedia menjadi cawapres dikarenakan telah mendapat restu dari Presiden Jokowi. Barangkali prediksi terhadap Erick Thohir tersebut tidaklah keliru,” pungkas Faisal.
Baca juga: Pengamat: Erick Thohir layak dipilih di Pilpres 2024
Baca juga: Pengamat sebut figur Erick Thohir semakin kuat di bursa cawapres
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023
