"Kalau sudah wagub menuju gubernur itu, beda tipis. Hanya masalah takdir awal saja. Minimal beliau ini sudah latihan mengelola dinamika politik pembangunan level provinsi," katanya di Medan, Rabu (1/2).
Menurut dia, Ijeck yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut menjadi Gubernur Sumut maupun tidak merupakan keputusan Tuhan.
Ridwan yang merupakan Gubernur Jawa Barat ini, mengatakan bagi siapa pun boleh menjadi Gubernur Sumatera Utara melalui Pilkada serentak 2024.
"Jadi kita doakan yang terbaik, apa pun itu ditakdirkan. Mudah-mudahan itu yang paling bagus buat rakyat Sumatra Utara. Saya aminkan," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini.
Baca juga: Ridwan Kamil jadi Waketum dan co-chair Bappilu Partai Golkar
Pihaknya juga mengaku baru sepekan lebih menjadi kader partai yang memiliki lambang pohon beringin itu, sehingga ingin mengetahui kondisi pemilih di provinsi tersebut.
"Saya baru seminggu lebih masuk Golkar. Jadi ke sini itu ingin mengetahui politik di Sumatera Utara seperti apa dan lain sebagainya," tutur dia.
Mantan Wali Kota Bandung ini, mengaku diberi tugas oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto membawa generasi milenial masuk partai politik.
"Saya tugasnya membawa anak-anak muda supaya kembali membangun kendaraan yang namanya partai politik, karena maju tidaknya partai itu tergantung penghuninya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak penghuni-penghuni berkualitas dan generasi yang masih muda itu dengan semangat supaya terjadi regenerasi.
"Saya akan datang lagi dalam dua atau tiga bulan ke depan, tentunya dengan program lebih ke anak mudanya supaya lebih maksimal," tutur Kang Emil.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat dukung pemerintah beri insentif motor listrik
Baca juga: Pengamat sebut gabung ke Golkar tutup peluang Ridwan Kamil "nyapres"
Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
