Ayo pakai QRIS pasti keren, sudah eranya kita pakai digital, kalau tidak bisa tertinggal
Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan sebanyak 3,5 juta transaksi digital pada 2023 menggunakan standarisasi pembayaran menggunakan QR code atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

"Pengguna QRIS di NTB hingga akhir 2022 sebanyak 225 ribu user dan untuk target penambahan pengguna baru pada 2023 sebanyak 212 ribu user dengan target transaksi sebanyak 3,5 juta kali," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, Jumat.

QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia.

Heru menjelaskan manfaat penggunaan QRIS adalah untuk membuat proses transaksi menjadi lebih mudah dan praktis. Cukup dengan satu QR Code saja bisa melayani berbagai aplikasi pembayaran digital yang sudah mendapatkan izin di Indonesia.

"Manfaat lainnya adalah mengurangi risiko mendapatkan uang palsu dan pendaftaran merchant atau toko yang lebih mudah," ujarnya.

Ia mengatakan ada tiga besaran utama strategi yang akan dilakukan untuk memperluas pengguna QRIS di NTB, yakni pertama, memperbanyak edukasi dan pemahaman publik secara masif mengenai penggunaan QRIS sebagai aplikasi pembayaran yang "kekinian" khususnya kepada kalangan milenial dan dunia usaha (merchant).

Kedua, meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pihak termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan institusi keuangan (bank dan non bank) kaitannya dengan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat luas, terutama kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB juga terus berkolaborasi dengan institusi lainnya, seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi dan sekolah-sekolah serta dengan berbagai institusi keagamaan, di antaranya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), pondok pesantren dan lembaga keagamaan lainnya.

Ketiga, lanjut Heru, menyelenggarakan event-event besar yang dapat menarik animo masyarakat dan penggunaan user experience QRIS "Rp1" untuk membangun budaya membayar digital (nontunai kekinian) di masyarakat NTB.

"Ayo pakai QRIS pasti keren, sudah eranya kita pakai digital, kalau tidak bisa tertinggal," kata Heru.

Baca juga: BI optimistis ekonomi NTB tetap tumbuh bagus pada 2023

Baca juga: BI NTB gandeng UTS perluas penggunaan aplikasi nontunai QRIS


 

Pewarta: Awaludin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023