Lebak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten setiap tahun mengajukan dokter spesialis sesuai rencana kebutuhan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
 
"Sebetulnya, saat ini dokter spesialis secara jenis penyakit di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung cukup," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Endang Komarudin di Lebak,Jumat.
 
Pemerintah Kabupaten Lebak hingga kini tetap mengajukan tenaga dokter spesialis sesuai rencana kebutuhan ke Kemenkes. Sebab, ada beberapa dokter spesialis yang tidak seimbang dengan jumlah pasien, sehingga perlu adanya penambahan.
 
Misalnya, kata dia, dokter spesialis anak yang ada di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung sebanyak dua orang, namun satu orang di antaranya memasuki pensiun. Karena itu pihaknya mengajukan ke Kemenkes agar ada penambahan dokter spesialis anak sebanyak dua orang.
 
Penambahan tenaga dokter spesialis anak itu untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
 
"Kami tetap mengusulkan kekurangan dokter spesialis itu sesuai kebutuhan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Adjidarmo Rangkasbitung dr Karleanne Lony mengatakan pada setiap tahun mengusulkan adanya penambahan dokter spesialis karena tidak seimbang dengan jumlah pasien yang cenderung meningkat, namun tenaga dokter spesialis gang ada relatif terbatas.
 
Saat ini, RSUD Adjidarmo Rangkasbitung kekurangan tenaga dokter spesialis sesuai rencana kebutuhan sebanyak lima orang.
 
Dari kekurangan lima orang dokter spesialis itu antara lain dokter spesialis anak sebanyak dua orang, dokter spesialis mata satu orang, dokter spesialis kejiwaan satu orang dan dokter spesialis kulit satu orang.
 
"Kami membutuhkan dokter spesialis sebanyak lima orang dan sudah mengusulkan kepada pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan setempat,"katanya menjelaskan.
 
Ia menyebutkan, saat ini jumlah tenaga dokter spesialis di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung yang ada dan sudah mencukupi antara lain dokter spesialis kebidanan yang ada sebanyak tiga orang dan dokter spesialis penyakit dalam tiga orang dan dokter syaraf dua orang.
 
Dokter spesialis anestesi yang ada sebanyak dua orang, dokter spesialis ortopedi satu orang, dokter spesialis THT dua orang.
 
Kemudian dokter spesialis jantung sebanyak dua orang, dokter bedah lima orang dan dokter spesialis paru dua orang,
 
"Kami merasa terbantu adanya dokter spesialis dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,"katanya.

Baca juga: RSUD Kabupaten Serang masih kekurangan dokter spesialis

Baca juga: RSUD Adjidarmo Rangkasbitung butuh penambahan dokter spesialis

Baca juga: Menkes: Jangan biarkan anak terkena stunting

Baca juga: Kemenkes: 99 persen populasi Indonesia punya antibodi COVID-19
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023