Havana (ANTARA News) - Presiden Kuba, Fidel Castro, yang boleh jadi merupakan pemimpin yang paling lama memerintah di dunia, marah besar, Senin, atas munculnya tulisan di majalah Forbes yang memasukkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Castro muncul di televisi sambil mengacung-ngacungkan majalah AS tersebut, dengan Gubernur Bank Sentral Kuba Francisco Soberon berada di sisinya, untuk menegaskan kepada rakyatnya tulisan itu adalah "fitnah yang menjijikkan" dari sebuah penerbitan kapitalis. Dalam daftar tahunannya mengenai "Kekayaan Para Raja, Ratu dan Diktator," majalah keuangan AS itu memperkirakan nilai kekayaan Castro mencapai 900 juta dolar, naik pesat dari perkiraan tahun lalu sebesar 550 juta dolar. Menurut Reuters, mengutip Forbes, perkiraan itu mencakup berbagai perusahaan negara yang menurut Forbes berada di bawah kendalinya, antara lain Balai Sidang Havana, konglomerat ritel Cimex dan sebuah perusahaan farmasi yang mengekspor vaksin. Castro yang berkuasa sejak revolusi kaum kiri pada 1959, mengemukakan nilai bersih kekayaannya adalah nol dan dirinya hanya berpenghasilan sebesar 900 peso Kuba (Rp 360 ribu) sebagai kepala negara. Presiden berjenggot itu mengatakan "kekayaannya akan pas memenuhi kantong kemeja Presiden AS, George W. Bush." Forbes menempatkan Castro pada peringkat ketujuh, di depan Ratu Elizabeth dari Inggris Raya dengan kekayaan 500 juta dolar, berupa properti, permata dan koleksi perangko kakeknya, tetapi bukan Istana Buckingham dan permata di mahkotanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006