Brussels (ANTARA) - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni bakal mendorong rekan-rekannya di Uni Eropa pekan ini untuk memberikan lebih banyak uang ke Afrika dan menciptakan "koridor kemanusiaan Eropa" guna mengendalikan migrasi yang tidak biasa, menurut dokumen.

Lembaran dokumen yang dibaca oleh Reuters, memaparkan posisi Roma untuk KTT pemimpin negara-negara Uni Eropa (EU) pada Kamis-Jumat di Brussels untuk membahas meningkatnya kedatangan pengungsi dari Timur Tengah, Afrika utara dan Asia selatan.

Italia menyerukan "komitmen yang lebih nyata" dari Eropa "yang didukung sumber daya finansial yang memadai" untuk mengupayakan segala hal mulai dari pengawasan perbatasan hingga memberantas perdagangan manusia bersama-sama negara-negara di rute migrasi.

Dokumen itu juga menyebut "Pakta untuk Afrika" baru guna membantu investasi, pendidikan, pelatihan, bisnis dan lapangan pekerjaan di benua termiskin di dunia.

KTT diselenggarakan setelah Austria dan Belanda mengeluhkan tentang meningkatnya kedatangan migran dengan jumlah yang tidak biasa.

Lembaga perbatasan blok tersebut, Frontex melaporkan sebanyak 330.000 perlintasan perbatasan yang tidak biasa tahun lalu, jumlah tertinggi sejak 2016 saat mobilitas global dimulai kembali setelah pandemi COVID.

Angka tersebut masih jauh dari 2015 ketika lebih dari 1 juta orang menyeberangi Mediterania, membahayakan kehidupan mereka dengan perahu kecil yang tidak aman dan membuat negara-negara EU kewalahan.

Baca juga: Uni Eropa berencana tampung 50.000 pengungsi dari Afrika, Timur Tengah

Perpecahan
Negara-negara EU berdebat sengit mengenai cara menyediakan barang keperluan bagi pengungsi yang datang, dan migrasi telah lama menjadi isu yang sangat sensitif.

Jumlah migrasi yang tinggi saat ini telah membangkitkan gagasan yang sebelumnya dinilai tidak dapat diterima, dari pembiayaan EU untuk pagar perbatasan hingga menangani permintaan suaka di pusat-pusat di luar benua Eropa.

Pada Desember 2022, Austria menyebut pertimbangan migrasi untuk memblokir Bulgaria dan Romania untuk bergabung dalam zona perjalanan terbuka Eropa yang disebut Schengen.

Meloni membawa rencananya ke ibu kota negara-negara EU termasuk Berlin menjelang KTT, meski melewatkan Paris setelah berbeda pendapat dengan Prancis terkait migrasi.

Ketika bertemu di Brussels, pemimpin EU akan membahas operasi penyelamatan yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di tengah lautan setelah Meloni berupaya membatasi aktivitas tersebut melalui ketetapan nasional.

Dokumen Italia menyatakan "aktivitas yang tidak terkoordinasi dengan hati-hati akan menambah tambahan beban bagi negara-negara pesisir" dan mengusulkan penciptaan "koridor kemanusiaan Eropa" untuk membawa pengungsi ke EU dengan cara yang aman dan legal.

Negara-negara EU tetap sangat terbelah mengenai bagaimana menyediakan keperluan bagi mereka yang mendapat suaka.

Dokumen Italia menyebut relokasi mandatori, usulan agar setiap negara EU menampung sejumlah orang untuk menyokong negara-negara kedatangan seperti Italia dan negara-negara yang menjadi tujuan paling populer seperti Jerman.

Namun, usulan tersebut ditolak oleh anggota EU seperti Hongaria dan Polandia di mana pemerintahan konservatif yang mempromosikan nilai-nilai tradisional keagamaan, menolak untuk menampung kedatangan pengungsi baru.

Polandia tapi telah menampung beberapa juta warga Ukraina sejak Rusia menginvasi tetangga EU itu pada bulan ini setahun yang lalu.

Sumber : Reuters

Baca juga: Eropa bertemu Afrika untuk perlambat arus migran

Baca juga: Uni Eropa tawarkan bantuan kepada negara penerima pengungsi

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023