Anggaran tersebut diberikan untuk dua proyek IKN yang telah mendapatkan fasilitas
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan dukungan untuk proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Negara (IKN) sebesar Rp219 miliar pada tahun ini.

"Anggaran tersebut diberikan untuk dua proyek IKN yang telah mendapatkan fasilitas," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Ia memerinci, kedua daftar proyek IKN yang telah mendapatkan fasilitas adalah fasilitas penyiapan proyek atau project development facility (PDF) pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN)/pemindahtanganan BMN dalam rangka IKN, termasuk penyiapan dokumen perjanjian sebesar Rp49 miliar.

Kemudian, fasilitas pendukung penerapan skema pendanaan untuk Proyek Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN termasuk untuk fasilitas pengembangan proyek dan penyiapan dokumen perjanjian senilai Rp170 miliar.

Adapun fasilitas pengembangan proyek yang dimaksud yaitu untuk empat Rusun Prakarsa Badan Usaha, yaitu Rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) di Precinct Core prakarsa Korea Land Housing serta Rusun ASN di North Government WP 1A KIPP-IKN prakarsa Sumamrecon.

Selanjutnya, Rusun Hankam di WP 1A dan Rusun ASN di WP 1B prakarsa CCFG-RBN serta Rusun ASN di Pemerintahan Barat WP 1A prakarsa Nindya Karya.

Suminto menjelaskan fasilitas pengembangan proyek keempat rusun tersebut masih dalam proses penyiapan persyaratan pengajuan permohonan PDF di Kementerian Perencanaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain untuk IKN, Kemenkeu turut mengalokasikan anggaran DP untuk proyek KPBU non IKN sebesar Rp158,4 triliun pada tahun 2023 yang meliputi proyek Proving Ground Bekasi Rp11,6 triliun, Jalan Lingkar Selatan (JLS) Badung Rp1,9 triliun, Bandar Udara Singkawang Rp11,9 triliun, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas Il Rp2,5 triliun, serta Rusunawa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Rp10,5 triliun,

Lalu, untuk Rusunawa Cisaranten Rp23 triliun, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Rp18,9 triliun, Jaringan Gas Batam Rp7,7 triliun, SPAM Kamijoro Rp10,6 triliun, SPAM Jatigede Rp6,3 triliun, Bendungan dan SPAM Merangin Rp18,7 triliun, Rusun Karawang Spuur Rp7,7 triliun, Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Logok Nangka lembaga internasional Rp0 (menggunakan mekanisme kerja sama lembaga internasional), serta SPAM Pekanbaru Rp26,9 triliun.

Baca juga: Kemenkeu: Indikasi alokasi dana IKN di tahun 2023 capai Rp30 triliun

Baca juga: IKN pindah, Kemenkeu bakal optimalisasi aset negara di Jakarta

Baca juga: Kemenkeu kaji pemanfaatan aset negara Rp300 triliun di Jakarta

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023