bentuk komitmen kami meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya melakukan investasi untuk masa depan yang lebih baik
Pontianak (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama sejumlah pihak terkait di Pontianak, Kamis, mencanangkan literasi dan inklusi pasar modal dengan menyasar 1.000 guru di Kalimantan Barat.

Pihak terkait lain adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia serta PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia.

"Pencanangan literasi dan inklusi pasar modal kepada 1.000 guru di Kalbar sekaligus peresmian Galeri Investasi BEI Universitas Tanjungpura dan Nahdahtul Ulama di Pontianak adalah bentuk komitmen kami meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya melakukan investasi untuk masa depan yang lebih baik," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman di Pontianak, Kamis.

Ia menambahkan upaya yang ada tersebut juga bentuk gencarnya memberikan edukasi dan memerangi investasi ilegal atau bodong, dan modus-modus penipuan investasi lainnya yang marak terjadi belakangan ini.

"Dengan pembekalan literasi keuangan, kami berharap masyarakat Kalbar tidak terjebak dalam iming-iming atau rayuan investasi ilegal. Kami berharap masyarakat Kalbar lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi masyarakat," jelas dia.

Baca juga: BEI bakal masukkan ke papan pemantauan khusus buat "saham gorengan"

Baca juga: IHSG menguat jelang rilis data cadangan devisa


Ia mengatakan program literasi dan inklusi pasar modal kepada 1.000 guru dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Kalbar bersama PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia serta PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia dengan didukung oleh OJK.

"Program ini juga diselenggarakan sebagai apresiasi pasar modal Indonesia terhadap guru dan akademisi di Kalbar. Kembali, kami terus berupaya meningkatkan literasi pasar modal dan berusaha untuk terus bersinergi menggencarkan program-program edukasi ke berbagai pihak," jelas dia.

Ia menyebutkan berdasarkan data sampai dengan Desember 2022, jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan selama tahun 2022 mencapai 10.311.152 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.439.933 SID.

"Meningkatnya investor di pasar modal tersebut tidak hanya didorong oleh kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan secara masif, tapi juga karena adanya kemudahan dalam membuka rekening efek yang dapat dilakukan secara 'online'," kata dia.

Dalam pencanangan literasi dan inklusi pasar modal kepada 1.000 guru di Kalbar turut hadir Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi.

Baca juga: Dirut BEI jelaskan koreksi tipis IHSG di Januari akibat profit taking

Baca juga: BEI optimistis pasar modal Indonesia tumbuh positif di 2023

Pewarta: Dedi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023