Pabrik pupuk hayati cair ini dibangun untuk membantu petani dalam menghadapi kelangkaan pupuk.
Martapura (ANTARA) - PT Dwi Mitra Sumatera Selatan pada tahun ini membangun pabrik pupuk hayati cair di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani.

"Pabrik pupuk hayati cair ini dibangun untuk membantu petani dalam menghadapi kelangkaan pupuk yang sering terjadi di OKU Timur," kata Direktur PT Dwi Mitra Sasli Thamrin saat beraudiensi dengan Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah, di Martapura, Kamis.

Menurut dia, wilayah OKU timur yang strategis dan sebagai lumbung pangan, sehingga menjadi pertimbangan untuk pembangunan pabrik di Kecamatan Martapura dalam waktu dekat ini.

Selain itu, bahan baku pembuatan pupuk hayati cair untuk tanaman di OKU Timur sangat berlimpah, sehingga pihaknya hanya mendatangkan mikrobia saja untuk diolah menjadi pupuk.

Ia berharap dengan dibangunnya pabrik tersebut dapat menjadikan Kabupaten OKU Timur sebagai lumbung pabrik pupuk hayati cair yang bisa didistribusikan ke luar daerah, bahkan tingkat nasional.

Dia menjelaskan, pupuk hayati adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi dari kotoran hewan, sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman.

"Bedanya dengan pupuk organik, pupuk hayati ini merupakan sekumpulan organisme hidup yang aktivitasnya bisa memperbaiki kesuburan tanah," ujarnya pula.

Menanggapi hal itu, Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah menyambut baik kehadiran investor dari PT Dwi Mitra yang berkeinginan membangun pupuk hayati cair di daerahnya.

Menurut Bupati, hal tersebut sejalan dengan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar setiap daerah lumbung pangan membangun unit pengolahan pupuk organik guna mendorong peningkatan produksi tanaman sekaligus mengatasi masalah kenaikan harga pupuk di pasaran.

"Jadi kami sangat mendukung. Apalagi pertimbangan penggunaan pupuk hayati cair dari segi ekonominya lebih murah, sehingga petani dapat terbantu dalam menekan biaya bercocok tanam," ujarnya lagi.
Baca juga: Pupuk Kujang terus terapkan konsep "go green" di lingkungan pabrik
Baca juga: PGN Subholding Gas Pertamina penuhi kebutuhan gas Petrokimia Gresik

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023