Berdirinya pabrik pupuk itu adalah komitmen Pemkab Jember agar petani berhasil dalam pertaniannya dan membuat para petani sejahtera.
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pabrik pupuk organik milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur mulai beroperasi untuk membantu para petani dalam mengatasi persoalan kelangkaan pupuk yang selalu terjadi setiap tahun.

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman dan sejumlah pejabat meresmikan pabrik pupuk organik yang dibangun di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Rabu.

"Berdirinya pabrik pupuk itu adalah komitmen Pemkab Jember agar petani berhasil dalam pertaniannya dan membuat para petani sejahtera," kata Hendy usai meresmikan pabrik pupuk organik di Desa Wirowongso.

Pupuk organik yang diberi nama Si Jempol merupakan kepanjangan dari Jember Pupuk Organik Lengkap itu diharapkan bisa mengatasi persoalan kelangkaan pupuk, dan pembangunan pabrik tersebut menggunakan anggaran APBD 2023 sebesar Rp3,2 miliar.

"Kami memikirkan bahwa kesejahteraan petani perlu ditingkatkan dengan menyelesaikan persoalan utamanya, yaitu pupuk organik dan dengan pupuk organik maka bisa mengembalikan unsur hara tanah agar subur," ujarnya lagi.

Ia menjelaskan pabrik pupuk itu mampu memproduksi pupuk organik sekitar 8 ton per jam atau sekitar 50-60 ton setiap harinya, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani di Jember.

"Peresmian pabrik pupuk organik itu juga merupakan persembahan untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-95 Kabupaten Jember, dan itu menjadi bukti bahwa Pemkab Jember hadir untuk petani," katanya lagi.

Hasil produksi pupuk organik itu rencananya akan dibagi-bagikan secara gratis kepada petani dan produksi pupuk tersebut merupakan kolaborasi dari 85 industri rumah tangga pupuk, sehingga seluruh gabungan kelompok tani ikut mendukung penggunaan pupuk organik.

"Pabrik pupuk organik itu bukan untuk berbisnis semata, tetapi untuk membantu para petani agar mereka mendapatkan pupuk secara mudah dan murah," ujarnya pula.

Dengan pemakaian pupuk organik, kata dia lagi, diharapkan dapat memangkas ongkos produksi, sehingga pendapatan petani meningkat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan Jember Imam Sudarmaji mengatakan lebih dari 50 persen kondisi tanah pertanian di Jember kritis, karena kesuburannya berkurang akibat penggunaan pupuk kimia.

"Perlu didorong agar para petani menggunakan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah lahan pertanian," katanya lagi.
Baca juga: Pabrik pupuk organik di Jember mulai dibangun di Desa Wirowongso
Baca juga: Kepiawaian Hendy Siswanto wujudkan kedaulatan pangan di Jember

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023