Roma (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Italia terpilih, Romano Prodi, Rabu, menyatakan bahwa daftar pemerintah baru atas permintaan Presiden Giorgio Napolitano telah seleasi, sekalipun satu sekutu dalam koalisi sembilan partainya segera mengecam pilihannya. "Daftar menteri sudah selesai disusun," kata politisi berusia 66 tahun itu, setelah perundingan sepanjang malam dengan aliansi sayap-kiri-tengahnya. Ia menyatakan, pembicaraan akan dilanjutkan mengenai penunjukan wakil dan menteri muda, dan pertemuan baru Uni Sayap Kirinya yang direncanakan diadakan pukul 10:00 waktu setempat (17:00 WIB). Namun, Emma Bonino, pemimpin aliansi radikal dan sosialis, menyampaikan kekecewaan dengan susunan tersebut, dan mengatakan bahwa kelompoknya akan memutuskan Rabu petang, apakah akan tetap bergabung dalam koalisi Prodi. Uni Sayap Kiri pimpinan Prodi menang dalam pemilihan umum paling ketat dalam sejarah negeri itu pada 9 dan 10 April 2006. Partai tersebut menang tipis dengan kurang dari 25.000 suara di Majelis Rendah dan meraih mayoritas di Majelis Tinggi dengan selisih hanya dua kursi. Kelompok Bonino tak memiliki wakil di Senat, demikian Kantor Berita Prancis AFP. Sementara itu, Kantor Berita Italia (ANSA) melaporkan, Prodi dijadwalkan bertemua dengan Napolitano sekitar tengah hari waktu setempat. Ia kemudian harus lolos dari mosi tak percaya di kedua majelis Parlemen. Portofolio utama pemerintah, menteri ekonomi dan menteri luar negeri, diperkirakan masing-masing akan diisi oleh Tommaso Padoa-Schioppa, mantan direktur bank sentral Eropa, dan politikus kondang Massimo d`Alema. Penunjukan Padoa-Schioppa akan dipandang oleh pasar dan lembaga keuangan internasional sebagai janji mengenai tindakan untuk mengurangi utang swasta, yang menjamur di bawah pemerintah Silvio Berlusconi, yang dikalahkan Prodi dalam pemilihan umum belum lama ini. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006