Jakarta (ANTARA) -
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman 
mengungkapkan, ada kemungkinan penutupan titik putar balik (U-Turn) bertambah seiring dengan upaya mengatasi kemacetan arus lalu lintas di Ibu Kota.

"Iya rencana (akan bertambah), sambil kita evaluasi terus tempat (putar balik) mana lagi yang akan ditutup, " kata Latif saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Latif menjelaskan, penutupan tersebut berdasarkan beberapa faktor. Antara lain putar balik kendaraan yang tidak pada tempatnya ataupun mungkin pada tempatnya tapi sudah tidak layak lagi jadi putaran.
 
Karena itu, dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan beberapa penutupan. "Memang setelah dievaluasi 'U-Turn' itulah yang menjadi penyebab terhambatnya arus lalu lintas sehingga perlu ditutup." katanya.
 
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mendukung kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terkait penutupan 27 titik putar balik di sejumlah jalan arteri.
 
"Iya sangat mendukung karena itulah sebab penyebab terjadinya perlambatan arus, " katanya.

Baca juga: Dishub DKI siagakan petugas di 27 titik putaran balik
Baca juga: Polda Metro dukung rencana Pemprov DKI kurangi U-Turn
 
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman saat diwawancarai di Jakarta, Jumat (10/2/2023). ANTARA/Ilham Kausar
Dishub DKI Jakarta melakukan uji coba penutupan 27 titik putar balik dalam upaya mengurangi kemacetan di Ibu Kota mulai Juni 2023.
 
"Kita uji coba dulu selama tiga bulan, nanti kalau sudah 'fixed' (tetap) baru tutup permanen,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/2).
 
Untuk masa uji coba, pihaknya akan memasang pembatas berwarna oranye (barrier) di setiap 27 titik putar balik di lima wilayah di DKI.
 
Setelah dalam waktu tiga bulan, pihaknya berencana memasang pembatas permanen dari beton.
 

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023