Banda Aceh (ANTARA) - Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) mencatat sekitar 9.383 hektare hutan Aceh mengalami deforestasi atau kehilangan tutupan hutan selama tahun 2022, termasuk di dalam hutan lindung Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).

“Kondisi terbaru pada tahun 2022, kita memantau ada 9.383 hektare yang hilang tutupan hutan selama setahun itu di Aceh,” kata Manager Geographic Information System (GIS) Yayasan HAkA, Lukmanul Hakim di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan kehilangan tutupan hutan tersebut seluas 4.676 hektare di dalam kawasan ekosistem Leuser, sementara di luar kawasan ekosistem Leuser seluas 4.706 hektare. Sementara total luas tutupan hutan Aceh pada tahun 2022 seluas 2,96 juta hektare.

“Dan kabupaten penyumbang kehilangan hutan terbesar itu dari Aceh Selatan yang mencapai sekitar 1.883 hektare,” ujarnya.

Baca juga: Pemangku kepentingan berkolaborasi tingkatkan konservasi hutan di Aceh

Baca juga: Menteri LHK: Indonesia's folu net sink 2030 kuatkan pengelolaan hutan


Selanjutnya, Aceh Jaya seluas 776 hektare, Aceh Timur, 753 hektare, Aceh Utara 666 hektare, Aceh Barat 642 hektare, Nagan Raya seluas 592 hektare, Subulussalam 547 hektare, Aceh Tengah 449 hektare, Pidie Jaya 447 hektare, Bener Meriah 414 hektare, Simeulue 411 hektare, Bireuen 409 hektare dan daerah lainnya di bawah 200 hektare.

Dari data tersebut, kata Lukmanul Hakim, HAkA hanya menghitung hutan yang hilang, belum termasuk hutan yang tumbuh kembali atau reforestasi.

Secara umum, menurut dia, kehilangan tutupan hutan akibat terjadinya perambahan hutan, ilegal logging, pertambangan hingga adanya konservasi hutan menjadi kebun.

“Khusus pertambangan, kita memantau tahun 2022 ada indikasi wilayah tambang di Sungai Seunagan, Nagan Raya, yang menyumbang kehilangan tutupan hutan sekitar 153 hektare dan indikasi tambang ilegal Sungai Mereubo, Aceh Barat menyumbang sekitar 154 hektare,” katanya.

Sementara dalam tujuh tahun terakhir, HAkA mencatat angka deforestasi di Aceh terus menunjukkan penurunan, yakni pada tahun 2015 seluas 21.056 hektare, seluas 21.060 hektare pada 2016, kemudian seluas 17.820 pada 2017, seluas 15.071 hektare pada 2018, seluas 15.140 hektare pada 2019, seluas 14.756 hektare pada 2020, seluas 9.028 hektare pada 2021 dan seluas 9.383 hektare pada 2022.

“Tren penurunan kehilangan tutupan hutan memang menunjukkan penurunan dari 2015-2022, dari hasil pantauan satelit,” ujarnya.*

Baca juga: Walhi: Penyusutan hutan Aceh capai 35 ribu hektare

 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023