Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura mulai Senin menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau "online" setelah status tanggap darurat diberlakukan di daerah itu akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 terjadi pada Kamis (9/2).
 
Kepala Sekolah SMAN 4 Entrop, Anton Joko Martono di Jayapura, mengatakan, pembelajaran secara daring itu dilakukan hingga 28 Februari mendatang.
 
Kegiatan belajar-mengajar tetap dilakukan setiap hari, hanya tidak tatap muka melainkan daring. Hal itu diberlakukan di setiap jenjang pendidikan.
 
Ketika ditanya dampak gempa, Anton Margono mengakui, ada beberapa bagian di sekolahnya yang mengalami kerusakan dan yang terparah adalah jembatan yang menghubungkan dua bangunan dan sudah diminta untuk tidak dilewati.
 
"Pemeriksaan dari konsultan terungkap bila jembatan penghubung sudah tidak dapat dilewati serta ada beberapa kerusakan kecil, " kata Anton.

Baca juga: Pemkot Jayapura lakukan kajian kondisi bangunan kantor akibat gempa
Baca juga: Pemkot Jayapura sebut pengungsi gempa bertambah jadi 3.555 jiwa

Beberapa orang tua murid mengaku pemberitahuan belajar secara daring baru diberitahu Minggu (12/2) oleh wali kelas.
 
"Memang benar pemberitahuan diberlakukannya belajar secara daring atau 'online' itu Minggu (12/2) namun belum dipastikan berlangsung hingga kapan," kata Mama Aura yang mengaku anaknya bersekolah di SMPN 1 Jayapura.
 
BMKG Wilayah V Jayapura menyatakan hingga Senin pukul 03.54 WIT telah terjadi 1.184 gempa susulan dan yang dirasakan sebanyak 179 kali.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang terjadi Kamis (9/2) mengakibatkan sejumlah bangunan roboh dan rusak serta empat orang meninggal.
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023