Hulu Sungai Utara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, meningkatkan patroli guna mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat menjelang musim kemarau.

"Kami akan memaksimalkan sumber daya manusia (SDM), meningkatkan patroli, dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melanggar hukum dengan membakar hutan atau lahan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten HSU Moch Arifil di Amuntai, Selasa

Arifil mengatakan BPBD Kabupaten HSU mensosialisasikan imbauan kepada masyarakat agar tidak membakar hutan melalui penyebaran selebaran berisi informasi dan spanduk di lokasi rawan terjadi karhutla.

BPBD HSU juga membangun kerja sama dengan pemerintah desa agar mengantisipasi karhutla, melaksanakan koordinasi bersama Manggala Agni, dan membangun posko gabungan bila status siaga karhutla diumumkan.

Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah harapkan dukungan pusat cegah karhutla

Saat ini BPBD HSU memiliki fasilitas mobil pemadam, alat pemadam portabel, mobil ranger untuk dimaksimalkan dalam menghadapi ancaman karhutla pada tahun ini.

Arifil mengungkapkan BPBD HSU masih terkendala perlengkapan untuk menangani karhutla di pedalaman.

BPBD HSU mengandalkan bantuan BPBD Kalsel untuk kasus karhutla berskala besar dan sulit dijangkau melalui pemadaman menggunakan helikopter atau sejenisnya.

BPBD HSU pun bekerja sama dengan kepolisian dan TNI mengingat memiliki kekuatan personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersentuhan langsung dengan masyarakat perdesaan dan patroli ke wilayah pelosok.

Terkait upaya mitigasi bencana, pihak BPBD HSU melibatkan peran serta masyarakat melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), membentuk dan menyiapkan kader relawan, serta menggelar pelatihan secara rutin.

Baca juga: OKU dirikan delapan posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

Berdasarkan peta rawan bencana BPBD HSU, titik lokasi yang rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan berada di Kecamatan Amuntai Tengah, seperti Desa Pinangkara, Mawar Sari, dan Tapus.

Kemudian tiga desa berada di Kecamatan Banjang, yakni Desa Pawalutan, Pulau Damar, dan Palanjungan Sari.

Selanjutnya Kecamatan Baribik meliputi Desa Babirik Hulu, Sungai Luang Hilir, Pajukungan Hilir, Parupukan, dan Sungai Nyiur. Di Kecamatan Danau Panggang terdapat empat desa yang rawan terjadi karhutla, yakni Desa Rintisan, Danau Panggang, Sungai Namang, dan Pandamaan

Menurut dia, hampir semua kecamatan memiliki titik api yang perlu diwaspadai, seperti Kecamatan Sungai Pandan yang memiliki titik api di kawasan Desa Tapus Dalam dan Sungai Pinang.

Begitu pula di Kecamatan Haur Gading terdeteksi kawasan rawan terjadi Karhutla di Desa Palimbanga, Teluk Haur, dan Haur Gading.

Baca juga: Pemkab Barito Selatan mantapkan kesiapan penanganan karhutla

Di Kecamatan Amuntai Utara terdapat empat desa rawan karhutla meliputi Desa Sungai Turak Dalam, Guntung, Murung Karangan, dan Air Tawar.

Kemudian di Kecamatan Amuntai Selatan terdapat empat desa rawan karhutla, yakni Desa Pulau Tambak Banyu Hirang, Kayakah, dan Murung Panggang, sedangkan di Kecamatan Paminggir terdapat tiga desa meliputi Desa Paminggir Seberang, Tampakang, dan Pal Batu.

Pewarta: Imam Hanafi/edy abdiklah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023