Sektor ESDM sangat welcome dengan keberadaan adik-adik untuk terlibat, tidak saja aware kondisi lingkungan dunia, namun juga terlibat di dalamnya. Kita membuat program Gerilya ini agar ada saluran bagi mahasiswa, bukan hanya berkontribusi, juga berup
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 62 mahasiswa dari 34 perguruan tinggi mengikuti kuliah umum program Gerakan Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch IV: Sektor ESDM untuk Energi Berkelanjutan dari Kementerian ESDM.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana, yang menyampaikan kuliah umum tersebut secara virtual, Senin (13/2/2023), menekankan peran generasi muda dalam upaya percepatan transisi energi menuju net zero emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat.

Dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa, Rida mengatakan menurut International Energy Agency (IEA), sepanjang 2021, sektor energi menghasilkan 40,8 gigaton setara CO2 atau 89 persen dari total emisi dunia.

"Jadi, kita benar-benar harus melakukan transisi energi. Bapak Menteri ESDM Arifin Tasrif berkali-kali mengimbau bahwa diperlukan kesadaran generasi muda, termasuk adik-adik semua, untuk aware mengenai proses transisi energi, menuju energi yang lebih bersih," ujarnya.

Menurut dia, Indonesia membutuhkan bibit unggul untuk menjadi aktivis energi bersih agar target transisi energi tercapai.

"Sektor ESDM sangat welcome dengan keberadaan adik-adik untuk terlibat, tidak saja aware kondisi lingkungan dunia, namun juga terlibat di dalamnya. Kita membuat program Gerilya ini agar ada saluran bagi mahasiswa, bukan hanya berkontribusi, juga berupa ide-ide," tuturnya.

Kementerian ESDM berkolaborasi dengan Society of Renewable Energy (SRE) membangun jaringan kelistrikan untuk menunjang aktivitas ekonomi di pedesaan.

Melalui program ini, 48 lokasi dipasang PLTS dengan kapasitas 100 kWp dan melibatkan lebih dari 300 orang generasi muda.

"Program sudah dirancang, nanti teman-teman tinggal jaga kesehatan dan semangat, agar kemudian pada saatnya akan menjadi agent of change dari generasi muda ini, khususnya menjadi clean energy activist yang akan mengajak mahasiswa lainnya untuk mempercepat transisi energi ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujarnya.

Pada sesi tanya jawab, Amanda Putri Wulan Sari dari Universitas Bakrie, menanyakan strategi pemerintah dalam mengatasi tantangan pembangunan 12 unit PLTS terpusat dalam APBN 2023 untuk melistriki daerah 3T.

Rida menjelaskan pembangunan 12 unit PLTS terpusat itu bergantung pada demografi wilayah yang akan dilistriki.

Apabila lokasi daerah yang dilistriki merupakan sekumpulan rumah tangga dan jaraknya tidak berjauhan dari desa tetangga yang berlistrik PLN, maka strateginya adalah menarik kabel PLN dari desa tetangga ke lokasi tujuan.

"Sementara, apabila lokasi berjauhan dengan desa tetangga, maka dikembangkan PLTS terpusat beserta baterai dan jaringan kelistrikannya. Itu dilakukan apabila sumber energi air tidak tersedia. Ada juga kondisi challenging dan berasosiasi dengan keamanan, yang lokasi antarrumah sangat berjauhan, maka ada program alat penyalur daya listrik (apdal) yang dapat di-charge ulang setiap minggunya. Dengan begitu, pemerintah akan membangun charging station yang bisa dijangkau," jelas Rida.

Pemerintah menggagas program PLTS terpadu itu dengan membangun jaringan dan menyediakan baterainya.

"Program harus sustain, kita mendidik pemuda di sana untuk menjadi operatornya dan menjaganya. Jadi, sementara fisiknya dibangun, kita didik operatornya dalam waktu bersamaan. Kita buka kanal komunikasi, mereka boleh kontak teman-teman di Jakarta atau membentuk komunitas WA grup, jadi di antara mereka bisa sharing pengalaman dan saling tanya. Itu termasuk strategi kita, agar apa yang kita bangun dengan menggunakan uang rakyat, kembali ke rakyat, dan dikelola rakyat sendiri, sehingga manfaatnya semakin maksimal," ujar Rida.

Ke-62 mahasiswa itu terpilih dari 2.456 pendaftar dari 280 perguruan tinggi di Indonesia dalam program Gerilya.

Sebanyak 24 orang atau 38 persen di antaranya adalah perempuan sebagai wujud kesetaraan gender program tersebut.

Program Gerilya MSIB Batch IV dilaksanakan pada semester genap 2022/2023 dengan durasi pembelajaran dan magang yang dapat dikonversi setara 20 SKS.

Kegiatan berlangsung selama lima bulan dengan rincian satu bulan pembelajaran kelas daring dan empat bulan kegiatan magang atau team based project (TBP) di perusahaan mitra Gerilya.

Baca juga: Kementerian ESDM kembali buka program Gerilya bagi mahasiswa
Baca juga: Mahasiswa program Gerilya jadi lulusan terbaik PEM Akamigas
Baca juga: Demi lolos Program Gerilya, Lendyrela cari sinyal hingga 180 km

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023