Puluhan siswa yang mengeluhkan sakit kepala, mual, dan muntah setelah mengkonsumsi jajanan es krim
Garut (ANTARA) - Polisi menyelidiki penyebab puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kersamenak di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang diduga keracunan jajanan es krim di sekolah dengan memeriksa saksi, maupun korban, dan mengamankan sampel es krim yang dikonsumsi siswa.

"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan keracunan itu," kata Kepala Polsek Tarogong Kidul Kompol Alit Kadarusman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Selasa.

Ia mengatakan kepolisian mendapatkan laporan adanya puluhan siswa yang mengeluhkan sakit kepala, mual, dan muntah setelah mengkonsumsi jajanan es krim saat jam istirahat di sekolahnya, Selasa.

Polisi, kata dia, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk guru, pedagang lainnya, dan warga setempat, kemudian melakukan pencarian terhadap pedagang penjual es krim.

Keterangan dari sejumlah pedagang, kata dia, bahwa pedagang es krim tersebut merupakan pedagang keliling memakai sepeda motor atau tidak berjualan tetap di sekolah itu, sehingga tidak ada yang mengetahui identitasnya.

"Untuk penjual es krim sedang kami cari, diketahui jualannya keliling," kata Alit.

Ia menyampaikan selain pemeriksaan saksi, pihaknya juga mengamankan barang bukti jajanan es krim yang dikonsumsi siswa korban keracunan.

Sampel jajanan es krim itu, kata dia, akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur zat yang menyebabkan siswa keracunan.

"Sementara barang bukti berupa sampel es krim sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium," katanya.

Ia menyampaikan kejadian itu bermula saat siswa sedang istirahat kemudian mengkonsumsi jajanan es krim yang dijual pedagang keliling di sekolah tersebut.

Tidak lama setelah mengkonsumsi es krim, kata dia, anak-anak mengeluhkan sakit perut, pusing, dan mual hingga memberitahukan kondisi tersebut ke gurunya.

Tercatat, kata dia, siswa yang diduga keracunan jajanan di sekolahan sebanyak 66 orang terdiri atas 16 orang laki-laki, dan 50 perempuan yang semuanya sudah mendapatkan penanganan medis oleh puskesmas, dan sudah diperbolehkan pulang.

"Jadi sudah diperbolehkan pulang semua, cuma tadi sempat ada satu anak atas nama Marsya, gejalanya lumayan lebih parah dibanding yang lain karena muntah berlebih, namun sampai saat ini sudah stabil kondisinya," katanya.
Baca juga: Pemkab Bogor catat 85 warga diduga keracunan makanan
Baca juga: Pemprov Jawa Barat kaji larangan peredaran makanan Chiki Ngebul

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023