Jakarta (ANTARA) - Selintas belum ditemukan hal menarik dibalik tuanya gedung tak terpakai yang berada di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan itu.

Namun jika bertanya dimana letak budi daya jamur tiram, maka warga akan mengarahkan kepada sebuah gedung yang berisikan ruangan kumbung penuh dengan rak berisi baglog.

Pojok ruangan itu terlihat terpasang lampu penerangan untuk menjaga suhu dan kelembapan pertumbuhan jamur sesuai.

Buhari (54) atau demikian disapa Bang Bucheng mengatakan perlunya menjaga suhu 22 hingga 28 derajat celcius dan kelembapan udara sebesar 60 sampai 90 Ppm di pojok ruangan tersebut.

Budi daya jamur tiram ini dimulainya sejak 9 Desember 2022, berawal dari coba-coba hingga akhirnya menemukan bisnis yang menguntungkan.

Pada awalnya ditanam 1.500 baglog jamur, lalu melihat peluang bisnis ini semakin menggiurkan maka bertambah menjadi 3.000 baglog.

Menurut dia, jamur tiram merupakan jenis tumbuhan yang bisa menyesuaikan dengan suhu dan kondisi lingkungan DKI Jakarta.

Terlebih mengingat mudahnya panen jamur usai bertumbuh 10 hari dengan menyesuaikan umur baglog yang empat bulan, maka per harinya bisa panen 5 kilogram ataupun tiga kali panen dalam satu bulannya.

Pria yang menjadi anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 04 Kebon Baru itu menuturkan Januari merupakan bulan paling subur lantaran bisa mendapat 12 hingga 18 kilogram jamur tiram.

Menambah nilai ekonomis

Tak hanya sekedar menjadi hobi, Buhari juga menangkap budi daya ini sebagai ladang bisnis dengan menjualkannya kepada penjual jamur goreng.
Budi daya jamur tiram yang dijalankan Buhari di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Sabtu (11/2/2023) ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Dia berharap warga juga tertarik untuk memanfaat jamur tiram sebagai nilai ekonomis serta memiliki gizinya yang tinggi untuk ketahanan pangan.

Buhari yakin budi daya jamur satu-satunya di Jakarta Selatan ini bisa membawa banyak manfaat untuk lingkungan sekitar.

Bahkan, jika umur baglog telah berusia empat bulan lebih, maka bisa diolahnya menjadi kompos ataupun briket biomassa.

Modal awal budi daya jamur tiram ini menghabiskan dana sebesar Rp4 juta, dan pemasukan tiap bualnnya mencapai Rp3 juta, kata Buhari.

Harapan Buhari, warga juga bisa menanam sendiri di rumah dengan menaruh baglog di kamar mandi maupun di tempat yang lembap.

Cara perawatannya pun terbilang mudah dengan rajin menyiram jamur sebanyak tiga kali sehari, memberi pupuk, hingga pengkabutan untuk menjaga temperatur.

Ketahanan pangan di Jakarta Selatan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) meningkatkan potensi edukasi bagi anak-anak sekaligus mewujudkan ketahanan pangan di Agro Edu Wisata Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan melalui kunjungan ke rumah pertanian modern (smart green house).

"Kegiatan kami melihat melon di 'smart green house' bersama anak-anak panti asuhan dari Dinas Sosial DKI Jakarta," kata Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di AEW Ragunan, di Jakarta, Jumat.

Heru menjelaskan kedatangannya ini diperuntukkan kepada masyarakat terutama anak sekolah untuk mempelajari pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.

Pihaknya bersama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta telah menyiapkan bibit tanaman gratis yang bisa dicoba ditanam oleh pengunjung di daerahnya masing-masing.

Kepala Dinas Sosial DKI Premi Lasari menambahkan dengan adanya metode kreatif bagi anak-anak ini bisa memudahkan mereka praktik langsung dalam mengenal jenis-jenis sayuran serta buah.

Ke depannya, pihaknya akan rutin mengajak anak sekolah serta panti asuhan sebagai wadah edukasi mengenai ilmu pengetahuan alam.
Budi daya jamur tiram yang dijalankan Buhari di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Sabtu (11/2/2023) ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Sementara itu, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan juga tak hentinya menggencarkan penanaman tanaman produktif guna mewujudkan ketahanan pangan di wilayahnya.

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan Hasudungan A Sidabalok mengatakan selama 2022 itu ada beragam partisipasi pertanian lintas sektoral terdiri dari 4.926 pohon tanaman terdistribusi ke wilayah, 1.069 pohon tanaman produktif, dan 3.857 pohon tanaman obat keluarga (toga).

Kemudian, tercatat sebanyak 238 penggiat urban farming baru, 20 rak hidroponik untuk gang hijau baru, tiga rak hidroponik untuk penataan kawasan Jakarta Selatan, dan 25.946 kilogram hasil panen budidaya pertanian yang kini dikembangkan melalui 1.480 wirausaha baru pada 2022.

Untuk penjaminan mutu dan ketersediaan pangan, kami juga mendistribusikan panganan bersubsidi, penerbitan Nomor Ijin Edar PSAT-PDUK hingga tiga kali pengawasan dan monitoring pada 22 pasar tradisional dan enam swalayan dengan total 3.868 sampel produk pengawasan, ujar dia.

Dengan hasil pencapaian tersebut, pada 2023 ini pihaknya kembali rutin membagikan 500 bibit pohon produktif di wilayah Jakarta Selatan demi terus menggencarkan program ketahanan pangan untuk terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga.

Ketahanan pangan bisa terwujud dengan adanya sinergitas pemerintah dan masyarakat melalui ketersediaan (produksi dan cadangan pangan), keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya serta kearifan lokal.

Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023