Samarinda (ANTARA) -
Pejabat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan, warga di Kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN) memiliki minat tinggi dalam budi daya jamur tiram, terbukti saat dilakukan pelatihan jamur tiram, peserta telah membuat rencana besar untuk pengembangan ke depan.
 
"Setelah pelatihan pada 2-3 Maret ini, para peserta ingin mengembangkan budi daya jamur tiram cukup tinggi, terlihat saat penyusunan rencana tindak lanjut menghasilkan beberapa rekomendasi," kata Tenaga Ahli Bidang Pengelolaan Sumber Daya Pangan OIKN Setia P Lenggono dalam rilisnya di Samarinda, Selasa.
 
Rekomendasi itu antara lain peserta siap melakukan uji coba pengamatan jamur dari hasil pelatihan, kemudian secara mandiri akan melakukan usaha skala rumahan, dan merencanakan kunjungan ke rumah jamur di P4S Jamur Kerta Buana di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
 
Pelatihan tersebut digelar oleh Direktorat Ketahanan Pangan Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN untuk petani di KIKN, tepatnya di Desa Sukaraja Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Pelatihan diikuti 30 orang petani dari KIKN dengan menghadirkan narasumber dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan praktisi ahli dari Asosiasi Petani Ibu Kota (APIK).
 
Menurutnya, pelatihan budi daya jamur tiram ini merupakan bagian dari pengembangan model urban farming di KIKN, guna mendukung program pemenuhan pangan yang sehat dan berkualitas di IKN ke depan.
 
"Kami berharap melalui pelatihan ini masyarakat memiliki keterampilan teknis dalam memproduksi bahan pangan seperti jamu tiram yang memang serapan pasarnya cukup tinggi di IKN," katanya.
 
Sedangkan materi yang diajarkan dalam pelatihan itu seperti pengenalan budi daya jamur tiram, pembuatan bibit dari F0, F1 dan F2, serta teknik pembuatan baglog yang disampaikan Tim Universitas Brawijaya.
 
Ada pula materi langkah praktis budi daya jamur yang disampaikan oleh I Made Susana, selaku praktisi (pelaku) usaha budi daya jamur tiram.

Baca juga: OIKN: Investasi kota cerdas membentuk kualitas hidup masyarakat

Baca juga: OIKN: 10 tahun ke depan pembangunan Kota Nusantara tidak perlu APBN

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024