Mamuju (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat melakukan kerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sulawesi Selatan untuk menyiapkan dokter spesialis di rumah sakit milik pemerintah setempat.

"Rencananya, kita akan kontrak dokter spesialis dari Unhas untuk mengisi kekosongan dokter spesialis di RSUD Sulbar," kata Direktur RSUD Provinsi Sulbar dr Muhammad Ichwan, dihubungi di Mamuju, Rabu.

Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulbar itu kata Muhammad Ichwan, saat ini memiliki 25 dokter spesialis ditambah tujuh dokter umum.

"Kalau ada dokter spesialisnya kita buka poli dan kalau tidak ada tidak ada polinya," katanya.

Ia menyampaikan, beberapa dokter spesialis yang belum dimiliki RSUD Sulbar, diantaranya ahli onkologi dan dokter spesialis radioterapi.

"Contohnya, kanker itu kita rujuk karena harus ada radioterapi serta kemoterapi dan kita belum bisa di sini karena belum punya ahli onkologi. Begitu juga misalnya ada pasien pendarahan otak kita akan rujuk karena kita belum punya ahli bedah saraf," jelas Muhammad Ichwan.

Selain bekerja sama dengan Unhas dalam mengisi ketersediaan dokter spesialis, RSUD Sulbar juga terus meningkatkan kualitas dokter melalui peningkatan kualifikasi pendidikan.

"Saat ini, salah satu dokter kami juga tengah mengambil pendidikan spesialis bedah onkologi. Jadi, kami juga terus meningkatkan kualifikasi dokter melalui pendidikan," terang Muhammad Ichwan.

Selain peningkatan kualitas SDM, pihaknya juga akan melengkapi beberapa sarana dan prasarana kesehatan yang belum dimiliki sebagai upaya meningkatkan akreditasi.

Beberapa sarana dan prasarana rumah yang belum tersedia kata Muhammad Ichwan, diantaranya alat remodialisis serta alat operasi mata dan THT.

"Dengan status sebagai rumah sakit tipe C, sarana dan prasarana RSUD Sulbar saat ini sudah cukup. Namun, memang masih ada beberapa kekurangan-kekurangan sarana dan prasana yang segera kita penuhi," kata Muhammad Ichwan.

Di tengah kekurangan tersebut lanjut Muhammad Ichwan, RSUD Provinsi Sulbar juga memiliki alat kesehatan yang yang belum dimiliki rumah sakit lain di daerah itu.

"Meskipun masih ada kekurangan,tetapi kita sudah punya alat-alat besar seperti ct scan yang tidak dimiliki rumah sakit lain," ujar Muhammad Ichwan.

Ia juga menyampaikan bahwa ketersediaan dokter spesialis dan dokter umum di RSUD Provinsi Sulbar sudah cukup.

"RSUD Sulbar ini merupakan rumah sakit tipe C sehingga ketersediaan dokter spesialis sudah cukup bahkan lebih," kata Muhammad Ichwan.

Sementara, Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris saat meninjau RSUD Sulbar untuk melihat kesiapan rumah sakit dalam menghadapi akreditasi standar layanan lembaga prioritas mengatakan, rumah sakit milik pemerintah daerah itu telah mengantongi akreditasi bintang empat.

Ke depan lanjutnya, perlu meningkatkan mutu pelayanan sehingga akreditasi RSUD Sulbar terus meningkat.

"RSUD Sulbar ini telah mendapat akreditasi bintang empat dan kita terus mempertahankannya. Bahkan kita terus berusaha untuk lebih meningkatkan lagi prestasi itu," kata Muhammad Idris.

Ia juga menyampaikan, telah melakukan evaluasi atas penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di lingkup RSUD Sulbar selama tiga tahun terakhir.

"Ternyata dari hasil rapat kita masih kurang dari sumber daya manusia. Hal itulah yang akan menjadi catatan dan fokus pembenahan ke depan," terang Muhammad Idris.

Baca juga: RSUD Pasangkayu-Unhas kerja sama siapkan dokter spesialis

Baca juga: Kekurangan dokter, Sulawesi Barat siapkan pendidikan kedokteran


Baca juga: Tim dokter Unhas perkuat tim Kemenkes bantu korban gempa di Turki


Pewarta: Amirullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023