London (ANTARA) - Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon (52) mengundurkan diri pada Rabu setelah delapan tahun menjabat posisi itu tanpa tahu siapa penggantinya dan sekaligus membuat isu kemerdekaan Skotlandia menjadi mengambang.

Menteri pertama adalah istilah di Inggris untuk kepada pemerintahan daerah.  Inggris Raya atau Great Britain atau United Kingdom terdiri dari England atau Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
 
Sturgeon menjadi pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP) setelah referendum kemerdekaan Skotlandia pada 2014.

Dalam perhitungan suara referendum kemerdekaan itu, 55 persen warga Skotlandia setuju dan 45 persen menolak merdeka untuk tetap menjadi bagian dari Inggris Raya, kata BBC.

Seorang sumber yang dekat dengan Sturgeon mengatakan bahwa sang menteri pertama sudah muak.

Pada November, dia mengalami pukulan politik telak setelah Mahkamah Agung Inggris memutuskan pemerintah Skotlandia tidak dapat menggelar referendum kedua tanpa persetujuan dari parlemen Inggris Raya.

Baca juga: Menteri Dalam Negeri Inggris mundur karena salah kirim surel

Sturgeon menanggapi bahwa dia akan menggunakan hasil pemilihan umum Inggris Raya berikutnya sebagai suara untuk referendum de facto demi menekan parlemen pusat  agar menyetujui referendum berikutnya.

Setelah putusan Mahkamah Agung Inggris itu, dukungan untuk kemerdekaan Skotlandia naik di atas 50 persen, tapi kembali menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Sturgeon baru-baru ini ditentang habis-habisan oleh kubu konservatif setelah pemerintahan Skotlandia meloloskan RUU yang mempermudah orang mengubah status legal gendernya.

Pemerintahan Perdana Menteri Rishi Sunak dari Partai Konservatif menandaskan akan membatalkan RUU tersebut sehingga untuk pertama kalinya partai ini menggunakan kuasa membatalkan sebuah RUU Skotlandia. Alasannya, RUU itu akan berdampak luas di seluruh Inggris Raya.

Karena RUU itu dibatalkan, Skotlandia harus meninjau ulang aturan pengelolaan tahanan transgender dan tak lagi menempatkan orang-orang transgender beriwayat kekerasan bersama perempuan di dalam penjara perempuan.

Baca juga: Mendagri Inggris mundur, khawatir terkait arah pemerintahan Truss

Sumber: Reuters



 

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023