London, Inggris (ANTARA) - Suella Braverman, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Inggris, mengundurkan diri pada Rabu (19/10) usai melanggar aturan keamanan. Namun, dirinya juga mengungkapkan "kekhawatiran serius" terkait arah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss.

Dalam surat pengunduran dirinya yang diunggah di Twitter, Braverman menyebutkan "pelanggaran teknis terhadap aturan" yang dilakukannya, yaitu mengirimkan dokumen resmi via surel pribadinya. Namun, dia juga mengungkapkan kekhawatiran terkait pemerintahan Truss dan langkah-langkah yang diambilnya yang melanggar janji kepada rakyat.

"Jelas bagi semua orang bahwa kita saat ini sedang melalui masa yang penuh gejolak," tulis Braverman. "Saya memiliki kekhawatiran terkait arah pemerintahan ini. Kita tidak hanya melanggar janji utama kepada para pemilih kita, tetapi saya juga memiliki kekhawatiran serius terkait komitmen pemerintahan ini untuk menghormati komitmen manifesto, seperti mengurangi jumlah migrasi secara keseluruhan dan menghentikan migrasi ilegal, terutama penyeberangan perahu kecil yang berbahaya."

Dalam suratnya kepada Braverman, Truss mengatakan, "Saya menerima pengunduran diri Anda dan menghormati keputusan yang telah Anda buat. Kode etik menteri harus diterapkan dan kerahasiaan kabinet harus dihormati."   Penggantinya, Jeremy Hunt, membatalkan hampir semua pemangkasan pajak yang diumumkan dan menetapkan batas maksimal pemerintah untuk kenaikan harga energi. Dengan strategi ekonominya yang dibatalkan dan mundurnya Kwarteng, jabatan Truss dianggap semakin tidak dapat dipertahankan.
 
 Suella Braverman, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Inggris. (ANTARA/Xinhua)


Grant Shapps, mantan menteri transportasi Inggris, akan menggantikan Braverman sebagai menteri dalam negeri, kata Downing Street.

Pengunduran diri Braverman terjadi lima hari setelah Kwasi Kwarteng meninggalkan jabatannya di pemerintahan sebagai menteri keuangan setelah anggaran mini yang diperkenalkannya bulan lalu menyebabkan gejolak pasar dan menjatuhkan rating jajak pendapat Partai Konservatif yang berkuasa.

Anggaran mini tersebut, yang berisi pemangkasan pajak kontroversial yang didanai utang, dianggap sebagai penyebab anjloknya poundsterling Inggris ke level terendahnya terhadap dolar AS dalam 37 tahun terakhir, dan melonjaknya biaya pinjaman pemerintah dan tingkat hipotek.
 
    Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss. (ANTARA/Xinhua).



Penggantinya, Jeremy Hunt, membatalkan hampir semua pemangkasan pajak yang diumumkan dan menetapkan batas maksimal pemerintah untuk kenaikan harga energi. Dengan strategi ekonominya yang dibatalkan dan mundurnya Kwarteng, jabatan Truss dianggap semakin tidak dapat dipertahankan

Dalam sesi wawancara dengan BBC pada Senin (17/10), Truss meminta maaf karena bertindak "terlalu jauh dan terlalu cepat" dalam hal kebijakan ekonomi dan bertanggung jawab atas "kesalahan yang telah dibuat" pada pekan-pekan pertama masa jabatannya sebagai perdana menteri.

Namun, sang perdana menteri yang baru menjabat selama enam pekan itu berjanji akan tetap bertahan dan membawa partainya ke pemilihan umum berikutnya. Dalam sesi mingguan Prime Minister's Questions di Parlemen pada hari yang sama, Truss mengatakan, "Saya adalah seorang pejuang dan bukanlah orang yang mudah menyerah," demikian Xinhua dikutip Kamis.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022