Secara umum untuk potensi kebakaran hutan, Lampung tidak berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan seperti provinsi lain
Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung mengatakan ada penurunan jumlah titik panas di daerah tersebut, sehingga potensi kebakaran hutan tidak mengkhawatirkan di provinsi itu.

"Secara umum untuk potensi kebakaran hutan, Lampung tidak berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan seperti provinsi lain," ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan penurunan sebaran titik panas di Lampung itu ada 392 titik. "Jadi ada penurunan titik panas di sini dari sebelumnya pada 2021 ada 3.345 titik, namun di 2022 ada 2.953 titik," katanya.

Dia menjelaskan meskipun kondisi tersebut terbilang cukup aman, namun kewaspadaan akan potensi penambahan titik panas tetap dilaksanakan.

"Titik panas ini berbeda dengan titik api yang bisa menyebabkan kebakaran. Kalau titik panas baru indikasi adanya peningkatan suhu di suatu lokasi. Meski ini aman, tapi tetap harus waspada akan kebakaran lahan dan hutan," ucapnya.

Baca juga: Ada 77 titik panas di Lampung, BMKG lakukan pemantauan

Meski ada penurunan titik panas, kata dia, untuk kejadian kebakaran hutan ada peningkatan luas lahan yang terbakar.

"Kalau titik panas ada penurunan, menurut kejadian kebakaran berdasarkan data yang kami miliki memang ada peningkatan pada tahun 2022 ini," ujarnya.

Ia melanjutkan untuk kejadian kebakaran hutan dan lahan pada 2021 tercatat seluas 3.541 hektare, sedangkan pada 2022 luasnya lahan yang terbakar ada 7.564 hektare.

"Kebanyakan kejadian kebakaran lahan ini ada di Kabupaten Lampung Timur. Untuk kejadian terakhir ada di Way Kambas biasanya terjadi di padang alang-alang," katanya lagi.

Diketahui atensi besar terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memberikan peringatan untuk sejumlah wilayah yang rawan karhutla.

Selain itu diperkirakan pemanasan suhu wilayah tersebut dimulai pada akhir Februari hingga Maret 2023 mendatang.

Baca juga: Jokowi kembali wanti-wanti kapolda-pangdam jika terjadi karhutla

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023