BofA sebelumnya telah memperkirakan dua kenaikan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada pertemuan Maret dan Mei.
New York (ANTARA) - Goldman Sachs dan Bank of America/BofA mengatakan mereka memperkirakan Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi tahun ini, mengangkat dari perkiraan mereka setelah data menunjukkan inflasi yang persisten dan pasar tenaga kerja yang tangguh.

Harga produsen meningkat pada Januari dengan margin terbesar dalam tujuh bulan, menurut data pada Kamis (16/2/2023), sementara laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu.

"Mengingat pertumbuhan yang lebih kuat dan berita inflasi yang lebih kuat, kami menambahkan kenaikan suku bunga 25 basis poin pada Juni ke perkiraan Fed kami, untuk suku bunga dana puncak 5,25 persen - 5,5 persen," ekonom Goldman Sachs yang dipimpin oleh Jan Hatzius mengatakan dalam catatan tertanggal Kamis (16/2/2023).

Sementara itu, pasar uang saat ini memperkirakan suku bunga terminal sebesar 5,3 persen pada Juli.

Baca juga: BofA: Brent dapat cepat mencapai 90 dolar karena perubahan arah Fed

BofA Global Research juga memperkirakan kenaikan 25 basis poin dalam pertemuan Fed pada Juni, mendorong suku bunga terminal hingga kisaran 5,25 persen - 5,5 persen.

BofA sebelumnya telah memperkirakan dua kenaikan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada pertemuan Maret dan Mei.

"Kebangkitan kembali inflasi dan kenaikan lapangan kerja yang solid berarti risiko terhadap prospek ini (hanya dua kenaikan suku bunga) terlalu sepihak untuk kita sukai," tulis BofA dalam catatan klien.

Setelah data AS baru-baru ini, bank investasi Eropa UBS mengatakan pihaknya memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Maret dan Mei, yang dapat meninggalkan suku bunga dana Fed pada kisaran 5,0 persen - 5,25 persen.

Namun demikian, berbeda sekali dengan rekan-rekannya di AS, UBS memperkirakan bahwa Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September tahun ini.

Sebelum data AS baru-baru ini, J.P. Morgan memperkirakan suku bunga terminal sebesar 5,1 persen pada akhir Juni.

Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelum data terbaru mengatakan mereka memperkirakan Fed akan menaikkan suku setidaknya dua kali lebih banyak dalam beberapa bulan mendatang, dengan risiko kenaikan suku bunga masih lebih tinggi. Tak satu pun dari mereka memperkirakan penurunan suku bunga tahun ini.

Baca juga: BofA: Investor tetap percaya saham meski ada aksi jual saham teknologi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023