Ada potensi rupiah untuk menguat hari ini, didorong oleh rilis data neraca pembayaran yang masih akan positif,
Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat ditopang oleh ekspektasi bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan mengalami surplus.

Kurs rupiah pada Senin pagi dibuka naik 21 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp15.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.210 per dolar AS.

"Ada potensi rupiah untuk menguat hari ini, didorong oleh rilis data neraca pembayaran yang masih akan positif," kata Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: Rupiah merosot seiring kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed

Rully mengatakan perkiraan NPI surplus tersebut didukung oleh tingginya surplus neraca transaksi berjalan, terutama ekspor yang masih tumbuh cukup tinggi pada 2022.

Neraca perdagangan RI secara kumulatif dari Januari-Desember 2022 mengalami surplus 54,46 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 291,98 miliar dolar AS dan impor 237,52 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan sepanjang 2022 tumbuh 53,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Bank Indonesia memperkirakan NPI 2022 mencatat surplus, ditopang oleh surplus transaksi berjalan pada kisaran 0,4-1,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), di tengah defisit transaksi modal dan finansial akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Perkembangan terkini menunjukkan neraca perdagangan Januari 2023 mencatat surplus cukup tinggi sebesar 3,87 miliar dolar AS dipengaruhi oleh kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat.

Rully memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran Rp15,165 per dolar AS hingga Rp15,225 per dolar AS.

Baca juga: Dolar AS naik di awal sesi Asia didukung spekulasi Fed tetap agresif

Sementara itu, dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang lainnya, terutama dengan mata uang utama (major currencies) seperti euro dan poundsterling, ​​seiring kenaikan Fed Funds Rate ke depan yang lebih moderat dibanding policy rate Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE).

Pada Jumat (17/2), kurs rupiah ditutup turun 51 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp15.210 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.159 per dolar AS.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023