Kabul/Peshawar (ANTARA) - Afghanistan dan Pakistan menutup perbatasan utama mereka pada Senin. Sebelum itu masyarakat yang tinggal di wilayah itu mengaku mendengar tembakan senjata dekat titik transit perbatasan yang biasanya sibuk tersebut.

Alasan pemerintah Afghanistan atau Pakistan menutup Perbatasan Torkham di dekat Celah Khyber itu tidak jelas , tetapi langkah itu ditempuh setelah hubungan antara Afghanistan yang diperintah Taliban dengan Pakistan semakin memburuk.

“Perbatasan ditutup, kami akan ungkapkan rinciannya nanti,” kata seorang juru bicara pada kepolisian pemerintahan Taliban di Provinsi Nangahar yang berada di bagian timur Afghanistan, kepada Reuters.

Media melaporkan perbatasan itu ditutup Minggu tanpa dijelaskan lebih jauh.

Juru bicara militer, polisi dan pemerintah Pakistan belum mengomentari soal ini, namun dua pejabat keamanan Pakistan di wilayah itu memastikan perbatasan telah ditutup dan terjadi baku tembak di sana.

Sengketa terkait dengan perbatasan sepanjang 2.600 km yang sudah berlangsung puluhan tahun menjadi titik pangkal masalah antara kedua negara bertetangga tersebut.

Pos perbatasan Torkham adalah titik utama transit bagi orang yang bepergian dan juga barang antara Pakistan dan Afghanistan.

Baca juga: Menlu Pakistan desak dunia lindungi hak perempuan Afghanistan

Mohammad Ali Shinwari, seorang warga Landi Kotal di sisi perbatasan bagian Pakistan, mengatakan perbatasan itu ditutup  Minggu malam dan kemudian terdengar tembakan Senin dini hari.

“Ketika kami mendengar tembakan pagi hari, kami khawatir dan yakin pasukan kedua negara berbalas tembak,” kata dia.

Bentrokan di perbatasan itu sudah berlangsung bertahun-tahun, selama dua dekade era pemerintahan Afghanistan dukungan Amerika Serikat dan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada 2021

Menteri Luar Negeri Pakistan berkata dalam konferensi keamanan di Jerman pada Minggu bawah risiko militansi yang terjadi di Afghan bisa mempengaruhi dunia.

Juru bicara kementerian luar negeri Taliban lalu mengatakan  bahwa Pakistan seharusnya mengusung isu tersebut secara bilateral, bukan dalam forum publik.

Kementerian luar negeri Taliban mengatakan pemerintahnya tidak akan mengizinkan wilayah mereka digunakan untuk melawan negara lain, terutama negara tetangganya.

Baca juga: Taliban tuduh Pakistan izinkan drone AS terbang di atas wilayahnya

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023