London (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa mengatakan Moskow telah menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian New START, sebuah kesepakatan antara Rusia-AS dalam upaya pengurangan senjata nuklir.

Langkah tersebut diambil karena Rusia menganggap Barat telah terlibat langsung dalam penyerangan pangkalan udara strategis miliknya.

"Saya terpaksa mengumumkan hari ini bahwa Rusia menangguhkan keikutsertaan dalam perjanjian senjata ofensif strategis," kata Putin dalam pidatonya di hadapan parlemen dan para komandan militer di Moskow.

New START ditandatangani oleh mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mitranya dari Rusia Dmitry Medvedev pada 2010 guna membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan AS dan Rusia.

Perjanjian tersebut mulai diberlakukan pada 2011 dan kedua negara telah sepakat memperpanjang masa berlaku perjanjian itu pada 2021 sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Adapun perjanjian yang diperpanjang setelah Presiden AS Joe Biden menjabat itu berlaku selama lima tahun.

Kesepakatan New START itu juga mengizinkan Rusia dan AS untuk melakukan inspeksi guna memastikan bahwa kedua belah pihak mematuhi perjanjian tersebut.

Namun, inspeksi harus ditunda pada Maret 2020 karena pandemi COVID-19.

Pembicaraan antara Moskow dan Washington untuk melanjutkan inspeksi dijadwalkan berlangsung November lalu di Mesir, tetapi Rusia menundanya dan tidak ada pihak yang menetapkan jadwal baru.

Rusia mengatakan awal bulan ini bahwa mereka ingin mempertahankan perjanjian itu, meskipun Moskow menyebut AS telah melakukan pendekatan yang destruktif terhadap pengendalian senjata.

Rusia bersama-sama dengan Amerika Serikat menyumbang sekitar 90 persen dari hulu ledak nuklir dunia, dan kedua belah pihak menekankan bahwa perang antara kekuatan nuklir harus dihindari dengan segala cara.

Namun, invasi Rusia ke Ukraina mendorong Moskow dan Washington semakin dekat dengan konfrontasi langsung dalam 60 tahun terakhir.

AS menuduh Rusia melanggar perjanjian itu dan mengatakan Moskow menolak untuk mengizinkan kegiatan inspeksi di wilayahnya.

Sumber: Reuters
Baca juga: AS perpanjang 5 tahun perjanjian pengendalian senjata dengan Rusia
Baca juga: AS kembali tekan China untuk gabung perundingan nuklir
Baca juga: Rusia tolak syarat dari AS, kemungkinan kecil perpanjang pakta nuklir

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023