Sampah itu telah ditukar dengan 647 produk oli berbagai ukuran
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara (DLH Jakut) menggandeng produsen pelumas otomotif dan industri untuk ikut mengurangi dan mengelola sampah anorganik di daerah itu melalui pelayanan Bengkel Sampah Tukar Oli.

"Sejak diluncurkan 2021, hingga saat ini sudah terkumpul 6.437 kilogram (kg) sampah," Manajer Production Unit Jakarta (PUJ) PT Pertamina Lubrincants (PTPL)​ Dody Arief Aditya kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu.

PT Pertamina Lubrincants (PTPL) adalah anak perusahaan Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga. 

Menurut Dody, sampah sebanyak itu dikumpulkan melalui tiga bengkel yakni di Asrama Dinas Lingkungan Hidup, RW 03, Kelurahan Semper Barat, di Cilincing, RW01 Kelurahan Tugu Utara, dan di Koja, RW 04 Tugu Selatan.

Baca juga: Manajemen sampah di Jakarta Utara untuk manfaat ekonomi

"Sampah itu telah ditukar dengan 647 produk oli berbagai ukuran produksi kami," katanya.

Ia merinci di Tugu Selatan terkumpul sampah 1.404 kg, di asrama Dinas LH 1.015 kg dan di Tugu Utara 4.018 kg.

"Penukaran sampah juga bisa dilakukan atau dikonversi menjadi pergantian oli kendaraan bermotor atau servis ringan," katanya. 

Dody mengatakan proses penukaran sampah cukup gampang yakni pelanggan cukup membawa langsung sampah ke bengkel dan langsung akan ditimbang serta dikonversikan nilainya ke dalam rupiah, agar dapat ditukarkan dengan produk oli berukuran tertentu.

Baca juga: Smart City Jakarta kembangkan sistem manajemen sampah

"Bagi pelanggan yang belum ingin mengganti oli kendaraannya pada saat penukaran itu, bisa menabung saldo dulu di dalam buku tabungan sampah," katanya.

Jadi, lanjutnya, jika tiba waktu ingin mengganti oli, biaya pergantian oli sekaligus jasa servis ringan dapat langsung diambil dari saldo di buku tabungan yang dimiliki pelanggan.

Setiap kilogram sampah dapat dikonversi dengan satu kali pergantian oli seharga Rp35 ribu hingga 55 ribu atau jasa servis ringan kendaraan bermotor.

Sampah yang diperoleh bengkel sampah tukar oli PTPL dari masyarakat, kebanyakan dipilah dan dijual kembali lewat dukungan penggerak lingkungan dan Bank Sampah Jakarta Utara.

Baca juga: Jakarta perlu manajemen sampah bersama

Ia menyebut, bukannya merugikan, pengolahan sampah tersebut justru mendatangkan manfaat berupa penghasilan bagi bengkel tersebut.

"Potensi manfaat yang didapat dari seluruh transaksi sampah dengan oli di tiga bengkel tersebut mencapai lebih dari Rp5 juta," katanya.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023