Klaten (ANTARA News) - Selama masih terjadi guguran lava pijar dan Gunung Merapi masih pada status awas, maka seluruh pengungsi yang berada di Posko-posko Pengungsian di wilayah Kabupaten Klaten, Jateng, belum diijinkan untuk pulang. Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Klaten, Eko Medisukasto, di Klaten, Jumat, mengatakan, hal tersebut sesuai instruksi dari Badan Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Menurut dia, guguran lava pijar lebih banyak mengarah ke pelataran Gendol dan bila gugurannya cukup panjang dapat berlanjut ke Kali Boyong dan Kali Woro. "Dari luncuran-luncuran lava pijar tersebut hal yang paling dikhawatirkan adalah munculnya awan panas atau wedhus gembel," tambahnya. Beberapa desa di sekitar Kali Woro yang dikhawatirkan dapat tersapu oleh awan panas di antaranya Bale Rante, Talun, Panggang, dan Kendal Sari. Dia menuturkan, luncuran lava pijar terjauh sejak ditetapkannya status "awas" mencapai sekitar empat kilometer. Sejak status ditingkatkan menjadi "awas" hingga hari ini pukul 14:30 WIB, beberapa desa di Klaten yang masuk dalam kawasan rawan bencana, belum pernah diguyur hujan abu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006