Operasi pasar stabilisasi pasokan dan harga beras kami lakukan intensif mulai 20 Februari.
Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Larantuka mengintensifkan operasi pasar untuk menjaga stabilitas pasokan serta harga beras di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Operasi pasar stabilisasi pasokan dan harga beras kami lakukan intensif mulai 20 Februari, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Flores Timur," kata Kepala Perum Bulog Cabang Larantuka David Donny Kurniawan ketika dihubungi dari Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya Bulog menjaga pasokan dan harga komoditas beras di Kabupaten Flores Timur yang melonjak dalam dua pekan terakhir.

Harga beras di Flores Timur melonjak berkisar Rp700.000-Rp800.000 per karung berkapasitas 50 kilogram dari harga sebelumnya sebesar Rp500.000-Rp550.000.

Kurniawan mengatakan, menyikapi gejolak harga tersebut, pihaknya menggandeng dinas terkait di pemerintah daerah setempat untuk mengintensifkan kegiatan operasi pasar di daratan Larantuka, Pulau Adonara, dan Pulau Solor.

Beras yang dijual dalam operasi pasar berupa beras kemasan berukuran Rp10 kg dengan harga Rp9.500/kg untuk wilayah daratan Larantuka mencakup Tanjung Bunga, Boru, Wulanggitan, sedangkan untuk Pulau Adonara dan Pulau Solor seharga Rp9.900/kg.

Ia mengatakan, selain itu, pasokan beras untuk masyarakat juga disalurkan melalui mitra Bulog yaitu Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar pada 14 titik di kabupaten setempat.

"Masyarakat dapat mengakses beras Bulog di RPK tersebut dengan harga eceran tertinggi Rp9.950/kg," katanya pula.

Kurniawan berharap penyaluran beras melalui agen-agen resmi Bulog membuat sebaran beras lebih merata dan bisa dijangkau dengan mudah oleh masyarakat setempat.
Baca juga: Bulog sudah salurkan 78 ton beras fortivit atasi stunting di NTT
Baca juga: Bulog NTT salurkan belasan ribu beras fortivit cegah stunting di TTS

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023