Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan ingin menciptakan wadah yang lebih kuat untuk menaungi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di negara-negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Fokus saat ini adalah bagaimana kita bisa menciptakan wadah yang lebih baik dan lebih kuat untuk UMKM," kata Wakil Ketua Kadin sekaligus Alternate Chair ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 Bernardino Vega dalam sambutan pada acara bertajuk “ASEAN-Japan: Co-Creation, Co-Innovation” secara daring di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangka momentum ke-50 tahun Persahabatan dan Kerja sama Jepang-ASEAN dan bertepatan dengan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini.

Dia mengatakan saat ini Kadin juga tengah bekerja sama dengan Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO) yang menjadi tolok ukur dalam bagaimana mengembangkan dan menumbuhkan UMKM.

"Saya rasa kita bisa mereplikasi ini di negara-negara ASEAN," kata dia.

Menurut dia, banyak sekali peluang di masa depan untuk bekerja sama guna menciptakan dan berinovasi bersama melalui teknologi dan cara berpikir yang baru.

Bernardino menyebutkan sumbangsih ASEAN bagi ekonomi kawasan adalah yang terbesar di dunia, melampaui Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Baca juga: Sektor UMKM hingga industri jadi andalan sumber kemajuan ekonomi 2023

Pertumbuhan rata-rata negara-negara ASEAN, yakni 5,5 hingga enam persen, di antaranya Filipina 7,3 persen, Vietnam 9,3 persen dan Indonesia 5,3 persen.

"Di antara kelompok regional, ASEAN memiliki pertumbuhan terkuat dan penuh semangat pascapandemi di wilayah Indo-Pasifik yang terbentang antara Samudra Hindia dan Pasifik," kata dia.

Dia menilai, kemitraan Jepang dan ASEAN adalah kunci yang ingin dikembangkan karena sudah terbukti dalam sejumlah proyek yang melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta transformasi hijau.

Proyek-proyek tersebut, di antaranya ladang angin di Vietnam, yakni lahan tempat kincir angin serta turbin angin penghasil energi dibangun, serta MRT Jakarta di Indonesia.

Bernardino menyebut saat ini momentum yang tepat untuk berinovasi bersama, memahami ekonomi baru dan mencari solusi dengan cara baru dengan melibatkan seluruh pihak tanpa kecuali.

Dia menambahkan Jepang masih menjadi investor terbesar di ASEAN. Selama 50 tahun, Jepang membantu ASEAN dalam mengembangkan proyek dan inisiatif bersama melalui kepercayaan dan respek.

"Dan tentu saat ini merupakan pembuktian atas apa yang Jepang dan ASEAN telah lakukan dan pengingat bagi kita semua apa yang bisa kita lakukan di masa depan dan akan menjadi seperti apa Jepang dan ASEAN," kata dia.

Baca juga: ATF 2023 hadirkan pameran pariwisata, UMKM, dan festival kuliner

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023