Masalah keamanan salah satu bagian penting dari pelayanan keperintisan, tentu salah satu aspek yang kami kolaborasikan dengan seluruh stakeholder adalah rencana keamanan.
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meningkatkan kolaborasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk menjaga keamanan di bandara angkutan perintis agar insiden pembakaran pesawat perintis Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, tidak terulang.

“Masalah keamanan salah satu bagian penting dari pelayanan keperintisan, tentu salah satu aspek yang kami kolaborasikan dengan seluruh stakeholder adalah rencana keamanan,” kata Direktur Angkutan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadi saat bincang media di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pengamat sarankan TNI-Polri tutup bandara perintis di Papua

Putu mengakui masalah keamanan di kawasan pesawat perintis yang notabene berada di daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP) menjadi salah satu tantangan di tengah upaya Ditjen Perhubungan Udara mewujudkan konektivitas bagi masyarakat.

 Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya selalu berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memitigasi rencana keamanan.

“Sekali lagi keamanan ini aspeknya menyeluruh. Tidak hanya bicara di bandara, tapi di sekitarnya. Jadi mungkin ada akses ke bandara yang perlu kami kelola,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa angkutan udara perintis hadir untuk menghubungkan daerah terpencil dan daerah tertinggal yang mempunyai aksesibilitas sulit dengan waktu tempat lama atau lebih dari 8 jam dengan ketersediaan modal transportasi yang terbatas dan jadwal yang tidak berkesinambungan.

Angkutan udara perintis mempunyai tujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan dan mendukung penurunan disparitas harga. Pemerintah daerah pun diharapkan mampu memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kegiatan penerbangan perintis penumpang dan kargo.

Baca juga: Kemenhub: pemda miliki peran penting soal kebutuhan angkutan perintis

Selama 2022, sebanyak 295.845 penumpang telah diangkut menggunakan pesawat perintis dengan 39.750 frekuensi penerbangan yang berasal dari 228 rute penerbangan penumpang.

Untuk 2023, terjadi penurunan rute menjadi 220 rute akibat penurunan DIPA dari Rp550 miliar di  2022 menjadi Rp500 miliar. Penurunan juga terjadi pada jumlah rute pesawat perintis kargo dari 42 rute di 2022 menjadi 41 rute di  2023.

“Penerbangan perintis dilayani oleh 21 koordinator wilayah dengan 220 rute penerbangan perintis penumpang dan 41 rute kargo,” ucap Putu.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023